MANOKWARI- Aksi demo damai rakyat Papua di Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (14/2) siang terkait pembelaan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe, juga didukung aktivis dan mahasiswa di Manokwari Ibu Kota Provinsi Papua Barat, hari ini.
Bentuk pembelaan kepada Lukas Enembe, aktivis dan mahasiswa tegaskan melalui jumpa wartawan di Sekretariat Parjal, Rabu sore. Kehadapan wartawan, presiden mahasiswa Unipa (Presma) Manokwari, Pilatus Lagoan mengatakan, KPK jangan melakukan pembohongan publik dan mengecam kepemimpinan Gubernur Papua.
Tudingan KPK, kata Pilatus, jangan mengatakan Pemprov Papua lakukan tindakan penganiyaan terhadap 2 anggota KPK di Jakarta. Untuk itu, kata dia, stop intimidasi dan lakukan pembohongan publik terhadap rakyat Papua.
Menurutnya, kalau KPK punya bukti silahkan di publis. Sebab, kasus KPK vs Pemprov Papua tentu ada bukti dalam bentuk digital. Oleh karena itu, tegas Pilatus, jangan ganggu rakyat Papua, sebab sebagai mahasiswa mereka tidak bisa tinggal diam.
“Kami terluka atas tudingan sepihak KPK, maka tindakan mendukung dan membelah Pemprov Papua dalam hal ini Gubernur tentu disuarakan,” tegas Pilatus.
Hal senada disampaikan Wapres Unipa, Galang Pahala, bahwa masalah ini akan berdampak panjang dan melebar apabila tidak disikapi cepat. Bahkan situasi tersebut akan mengganggu Kamtibmas menjelang pemilihan umum di tanah Papua. Pasalnya, kata Pahala, Lukas Enembe merupakan tokoh intelektual politik Papua.
Sementara itu, Panglima jalanan Ronald Mambieuw, juga mengutarakan bahwa KPK jangan berdalil, sebab Lukas Enembe adalah tokoh Papua, maka Parjal membantah secara tegas tudingan dan setingan oknum KPK terhadap Gubernur Papua.
“Jadi, kami (Parjal) minta tegas oknum didalam KPK yang mencoba menjerat Lukas Enembe. Nah, kalau secara intelktual, bapa Enembe adalah tokoh Papua yang berani membelah rakyat Papua, maka setingan KPK jangan merujuk pada sebuah pembenaran bagi KPK, maka organiasi masyarakat di Manokwari juga akan turun jalan lakukan aksi damai pembelaan terhadap Gubernur Papua,” tambah Mambieuw. *