JAYAPURA-Genap sudah 70 hari pencarian keempat karyawan PT. Istaka Karya yang menjadi korban kekerasan di sertai pembantaian oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Bukit Kabo, Distrik Yall Kabupaten Nduga.
Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin, keempat korban RS, PR, MA, dan HAI yang kini masih dalam pencarian diduga kuat telah meninggal dunia mengingat keterangan saksi hidup saat pembantaiaan keempat korban dalam keadaan terikat.
“Empat korban belum ketemu, namun menurut kami mereka telah tewas. Tapi kami belum mengetahui keberadaan empat korban yang masih dalam pencarian itu,” terangnya saat di wawancarai usai mengikuti seminar di Universitas Cenderawasih, Selasa (12/2) pagi.
Kata Kapolda saat ini Tim gabungan dari Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih masih terus berupaya melakukan upaya pencarian keempat korban yang hilang, selain itu juga tim gabungan telah menurunkan anjing pelacak guna membantu pencarian namun nihil karena kondisi di sana sangat extreme.
“Sempat kami lakukan pencarian dengan bantuan anjing pelacak namum sia-sia saja karena anjing kami tidak dapat bekerja maksimal karena ketinggian itu mencapai 10 ribu Fit, Oksigen tipis dan sangat dingin,” tuturnya.
Mantan Kadiv Porpam Mabes Polri ini pun menegaskan aksi pembantaian belasan pekerja PT.Istaka Karya di Kabupaten Nduga oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sama persis seperti Kalompok Islamic State of Iraq dan Syaria (ISIS) di Timur Tengah.
“Aksi Kebiadapan dengan cara pembantaian dimana korbannya di ikat dan di tembaki menggunakan senjata sudah sama seperti ISIS yang ada di Temur Tengah,” terangnya.
Sementara itu perlu di ketahui aksi pembantaian puluhan pekerja PT.Istaka Karya terjadi pada 2 Desember 2018 lalu di Bukit Kabo Ditrik Yall Kabupaten Nduga. Dalam indsiden itu 17 orang PT.Istaka Karya tewas, empat orang dinyatakan hilang hingga saat ini, sedangkan empat orang lainnya selamat.
4 Karyawan Diduga Sudah Meninggal
Pembunuhan dan Pembantaian Pekerja PT Istaka Karya Seperti Cara Yang Dilakukan Kelompok ISIS
Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin/Roberth