Tidak Ada KKN

Pemkab Pegunungan Bintang Akan Membuka Seleksi Jabatan di 15 OPD

Kepala BPK-SDM Kabupaten Pegunungan Bintang, Sefanus Mambieuw/Roberth

JAYAPURA-Guna mengisi jabatan pada 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lowong, maka Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang membuka seleksi jabatan pada 15 dinas tersebut.

Kepala BPK-SDM Kabupaten Pegunungan Bintang, Sefanus Mambieuw, mengatakan, seleksi ini dilakukan agar semua ASN yang berkompeten bisa mengikuti dan muncul wajah-wajah baru untuk mengisi jabatan itu.

“Kalau hanya sistim rotasi, maka tidak dilakukan seleksi lagi, tapi hanya mengikuti tes wawancara dan menduduki jabatan berikutnya dan itu tidak ada perubahan. Tapi kalau kita seleksi maka semua memiliki kesempatan yang sama untuk ikut dan menduduki jabatan tersebut,” katanya kepada pers di Kota Jayapura, Minggu (10/2) sore. Dikatakan, saat seleksi ini dilakukan, yang menjabat diberhentikan sementara dari jabatannya dan bisa mengikuti seleksi ulang.

Kata dia,  seleksi akan dilakukan di Kabupaten Pegunungan Bintang dan dijadwalkan sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) dan terbuka untuk umum. “Setelah mendapat rekomendasi dari Komisi ASN, maka kita mulai lakukan seleksi rencananya sebelum Pilpres,” ujarnya.

Meski terbuka untuk umum, Stefanus mengungkapkan bahwa pihaknya mengutamakan Orang Asli Papua (OAP). “ Dalam seleksi nanti yang diprioritaskan adalah Orang Asli Papua,”akunya.

Diungkapkan, seleksi akan dilakukan oleh tim dari Universitas Cendrawasih yakni Prof. Agus Fatem dan Prof. Akbar Silo. “ Kita harap tidak ada KKN dalam seleksi nanti,”ucapnya.

Adapun seleksi jabatan di 15 dinas adalah Dinas Pendidikan, BPBD, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, BPMPK, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Perhubungan.

Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pegunungan Bintang, Bertolomeus Parayage, mengatakan, salah satu dasar penilaian yang akan digunakan pada saat seleksi jabatan adalah visi misi bupati dan 10 program kampung.

“Titik beratnya adalah program Koteka yakni pengembangan kopi, ternak dan kakao. Ini adalah fokus pengembangan yang digalakan bupati, sehingga harus diketahui,” ujarnya.. Ditegaskannya. selain itu ada kepangkatan, disiplin dan lainnya akan menentukan siapa yang bisa ikut seleksi,”tandasnya.*