JAYAPURA - Periode tahun 2018, perekonomian Papua mengalami pertumbuhan 7,33 persen atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya tumbuh 4,64 persen.
Diungkapkan Kepala Bidang Nerwilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Eko Mardiana, pertumbuhan tersebut didorong oleh tumbuhnya semua lapangan usaha di Papua.
"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 10,52 persen, peningkatan ini didukung oleh produksi biji logam selama tahun 2018 yang cukup tinggi," ungkap Eka dalam rilisnya, Rabu (06/02).
Selain itu, pertumbuhan tersebut diikuti oleh transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 8,16 persen yang disebabkan oleh pengguna jasa transportasi, khususnya transportasi darat yang menunjukkan peningkatan cukup signifikan.
Sementara untuk jasa lainnya, tumbuh 7,34 persen yang didorong oleh adanya perayaan hari besar keagamaan dan libur akhir tahun.
"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen eskpor luar negeri yang tumbuh sebesar 39,59 persen," jelasnya.
Sementara itu, ekonomi Papua sampai triwulan IV tahun 2018 dibanding triwulan IV tahun 2017 (y-o-y) mengalami kontraksi pertumbuhan hingga -17,79 persen.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh turunnya produksi biji logam pada triwulan IV tahun 2018 yang mengakibatkan lapangan usaha pertambangan dan penggalian turun hingga -43, 68 persen. *