JAYAPURA-Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Seby Sambom merasa senang karena selama OPM berjuang selama 57 tahun, baru tanggal 31 Januari 2019 dapat melakukan konferensi pers resmi di Kota Port Moresby ibukota Papua Nugini. “57 Tahun perjungan OPM barus kali ini kita bisa lakukan konferensi pers disini,”ujarnya kepada wartaplus.com Jumat (1/2) pagi.
Dikatakan, dalam konferensi pers kami sudah umumkan secara resmi dan itu siarakan langsung oleh TV Nasional PNG. "Dua kali siaran, semua orang di PNG mengikuti dan dua Gubernur yang mendukung, yaitu Gubernur Province Oro Garry Jufa dan Gubernur Ibu Kota Port Moresbby Powes Parkop,"ujarnya Hadir juga Wakil Ambassador Amerika. Dan kami sudah serahkan pernyataan perang TPNPB dan OPM kepada Wakil Kedutaan Amerika,"kata Sebby.
Kami bertanggung jawab dan perang yang dilakukan oleh TPNPB adalah untuk Pembebasan Nasional Papua Barat dari tangan Indonesia. Perang tidak akan berhenti sampai Papua merdeka. Perang akan akan berlaku di semua kodap adalah di bawah kontrol Markat Pus dan juga Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai Organisasi Induk mendukung, "ujar Sebby Sambom.
Dikatakan konferensi pers tersebut ada tiga agenda pokok yang kami sampaikan kepada jurnalis-jurnalis disana. Soal adannya pelanggaran HAM di Dunga, pernyataan politik OPM dan terbentuk tim negosiasi dari berbagai elemen untuk berbicara dengan pemerintah Indonesia.
Seperti diketahui Oganisasi Papua Merdeka adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1963 dan didirikan untuk memisahkan diri dari Indonesia. Sejak awal OPM telah menempuh jalur dialog diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera bintang kejora dan aksi militant diberbagai daerah di Papua.*