JAYAPURA – Jika tak ada aral melintang, Presiden Joko Widodo bakal meresmikan penggunaan jembatan Holtekamp dan Ring Road di Kota Jayapura Maret 2019 mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua, Girius One Yoman mengatakan, baik jembatan Holtekamp maupun ring road sudah hampir rampung pembangunannya. Sehingga Maret mendatang sudah bisa diresmikan penggunaannya.
“Pada saat Presiden Jokowi melakukan kampanye di Papua juga akan meresmikan jembatan ini,” ujar Girius kepada pers di Jayapura, Rabu (30/1/2019).
Ia menyebut total alokasi anggaran pembangunan jembatan Holtekamp bersumber dari dana APBN dan APBD Provinsi Papua sebesar RP.1,6 triliun.
“Tahun 2018, Pemprov Papua mengalokasi anggaran sebesar Rp.200 miliar dan APBN Rp.200 miliar,” sebutnya.
Menurutnya, anggaran pembangunan jembatan Holtekam ini seluruhnya bersumber dari APBD provinsi dan APBN. Sementara Pemerintah Kota Jayapura atau Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura hanya mengalokasikan anggaran untuk pembongkaran gunung.
“Tahun 2018 seluruh publik tau bahwa jembatan Holtekamp ini alokasi anggarannya dari APBD provinsi dan APBN,” ucapnya.
Nama Jembatan
Mengenai pemberian nama, kata Girus semua pihak harus duduk bersama untuk pemberian nama jembatan nama tersebut. Tentunya pemberian nama tersebut tidak ada unsur kepentingan tertentu, sebab pemberian nama tidak bisa nama sembarang.
“Nama jembatan ini tidak bisa keluar dari aslinya, siapapun yang punya kepentingan tidak boleh sebut nama sembarang, namanya akan ditentukan gubernur Papua karena sumber pembiayaannya jelas,” tegas Girius.
“Perlu dikoordinasikan untuk pemberian nama jembatan, jangan masyarakat dibuat bingung, karena ada yang kasih nama Jembatan Jokowi, jembatan Papua Bangkit atau jembatan merah,” tambahnya.
Seperti diketahui, jembatan holtekamp merupakan salah satu maha karya Jokowi bidang infrastruktur di Papua. Jembatan merah sepanjang 732 meter ini berada diatas teluk youtefa kota Jayapura dan menghubungkan kota Jayapura dan wilayah perbatasan Skouw, Distrik Muara Tami. Keberadaan jembatan ini akan mempermudah masyarakat dari dan menuju wilayah perbatasan. Dengan jarak tempuh kurang lebuh 30 menit dari sebelumnya yang mencapai 1,5 hingga 2 jam untuk mencapai wilayah perbatasan. Jembatan yang dibangun sejak 2015 lalu, juga untuk menunjang pelaksanaan PON XX tahun 2020 yang akan diselenggarakan di bumi cenderawasih.*