Tentara Nasional Papua Barat Pelaku Penembakan Anggota TNI di Mapenduma

Anggota TNI yang terluka/Istimewa

JAYAPURA-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mengklaim bertanggungjawab atas penyerangan disertai penembakan terhadap anggota TNI di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Ini dikatakan Jubir TPN PB Organisasi Papua Merdeka (OPM) Seby Sambom dalam rilisnya yang diterima  wartaplus.com, Selasa (29/1) pagi. 

Kata dia, anggota TPNPB dibawah pimpinan panglima Kodap III Mayjen Egianus Kogoya dan Komandan Operasi Pemne Kogoya lakukan serangan terhadap militer Indonesia. 

Dalam penyerangan ini, TPNPB telah berhasil menembak  dua orang anggota militer dan satu orang anggota TNI lagi luka luka. Korban langsung di kirim ke kabupaten Mimika dengan menggunakan pesawat oleh militer Indonesia. 

“Bahwa TPNPB bertanggungjawab dan juga perlu ketahui bahwa TPNPB tidak akan berhenti perang untuk lawan anggota TNI dan Polri yang datang ke Papua, karena bagi TPNPB tidak ada tempat untuk militer dan Polisi Indonesia beraktivitas West Papua,”ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya satu anggota Satgas Pam Rahwan dari Yonif 751 Raider tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Senin (28/1) pagi.

Penembakan itu terjadi ketika Anggota Satgas Pam Rahwan dari Yonif 751 Raider melaksanakan pengamanan lapangan terbang terkait ada pesawat yang akan take off dan landing sekitar pukul 08.30 WIT.

Wakapendam Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Dax Sianturi ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, dimana dalam kejadian itu terdapat dua korban tembak satu diantaranya atas nama  Praka Nazarudin tewas.

"Ia benar ada penembakan pagi tadi saat prajurit kami lakukan pengamanan di Bandara Mapenduma. Prajurit kami  yang  gugur  atas nama Praka Nazarudin ia tidak tertembak di bagian perut, sedangkan Praka Pagesa luka terkena rekoset pada bagian tangan kanan," jelasnya, 

Lanjut Dax, kelompok yang melakukan penembakan diduga kuat dari KKSB Pimpinan Egianus Kogoya. Sementara hingga saat ini anggota dari Pam Rahwan belum melakukan upaya pengejaran.

"Saat ini kami masih menunggu perkembangan untuk dilakukan upaya pengejaran. Selain itu prajurit kami hingga kini masih melakukan perkuatan di Pos yang ada guna mengantisipasi adanya upaya penyerangan pos yang dilakukan KKSB," jelasnya.*