Karena Alasan Ini Mantan Bawahan Mathias Wenda 'Membelot' dan Kembali ke NKRI

Keempat anggota TRWP yang menyatakan sikap kembali ke pangkuan NKRI/Andi Riri

JAYAPURA - Empat Anggota Kelompok Tentara Revolusi West Papua (TRWP) pimpinan Mathias Wenda berikrar untuk kembali ke pangkuan NKRI. Setelah sekian tahun lamanya bergerilya di hutan, mengangkat senjata, berjuang untuk kemerdekaan bangsa Papua.

Ikrar janji setia kepada NKRI ini disampaikan dihadapan Danrem 172/PWY, Kolonel Inf Binsar Sianipar, Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru, Kepala PLBN, Yan Numbery, Dansatgas Yonif PR 328/DGH Kostrad, Mayor Inf Erwin Iswari dan sejumlah awak pers yang berlangsung di Pos Kotis Pamtas Yonif PR 328/DGH Kostrad perbatasan Skouw Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Jumat (25/1/2019). Tidak hanya berikrar, mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata organik M-16.

LK, salah satu pejabat TRWP yang langsung berada dibawah komando Mathias Wenda, membeberkan alasan dirinya bersama tiga rekannya 'Membelot' dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi

"Saya sudah ikut lama dengan mereka (TRWP), tapi tidak ada uang (kesejahteraan) yang kami dapat. Saya senang ketemu Tentara, mereka ajak saya kembali (ke Indonesia) dan kami bilang iya," ujarnya

Menyoal senjata M-16, LK mengaku tidak mengetahui asal usul senjata tersebut.

"Saya cuma dikasih sama pimpinan untuk  dipake," akunya.

Danrem 172/PWY, Kolonel Inf Binsar Sianipar mengungkapkan, kembalinya empat anggota TRWP  melalui upaya persuasif yang cukup lama

"Mereka secara sukarela datang ke wilayah kita. Datang ke satgas, prosesnya cukup panjang. Kita terus bangun komunikasi dengan pemerintah, kepolisian dan stake holder yang lain. Bagaimana prosesnya secara bertahap kembali ke wilayah NKRI,"ungkap Danrem.

Alasan kembalinya LK dan tiga rekannya, beber Danrem, karena persoalan kesejahteraan yang tak kunjung didapatkan.

"Karena yang bersangkutan (LK dan tiga rekannya) merasa tidak dipenuhi janjinya oleh pimpinanannya baik masalah sekolah, perumahan dan lainnya. Jadi mereka bersilang pendapat dengan pimpinan," beber Danrem . 

"Dan ketika berada di wilayah kita (NKRI), mereka bertemu anggota kita. Mereka ungkapkan ingin kembali, tapi takut karena tidak punya identitas dan dikejar kejar aparat. Apalagi nama mereka sudah masuk dalam 'list' kami,"sambungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, keempat anggota TRWP yang identitasnya dirahasiakan itu terdiri dari tiga orang pria dan seorang wanita yang tengah hamil. Diketahui mereka merupakan dua keluarga yang sudah bertahun tahun bergabung dalam kelompok Matias Wenda dan bermukim di negara tetangga Papua Nugini.

Mereka bahkan disebut terlibat dalam sejumlah aksi penyerangan di wilayah perbatasan Papua - PNG, salah satunya penyerangan pada 2014 yang menewaskan seorang warga sipil.*