JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyebutkan wilayah termiskin di Papua terdapat di wilayah pegunungan tengah dan pesisir selatan.
Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Papua, Bagas Susilo di Jayapura, Selasa (15/1/2019) menyebutkan untuk wilayah pegunungan kabupaten yang menjadi kantong kemiskinan tertinggi antara lain kabupaten Lanny Jaya, Intan Jaya, Deiyai, Tolikara, Yalimo, Nduga, Yahukimo dan kabupaten lainnya.
Bahkan pihaknya mencatat berdasarkan data kemiskinan Maret 2018, tiga kabupaten dengan kemiskinan tertinggi yakni Lanny Jaya kemudian Intan Jaya dan Deiyai.
Menurut Bagas, meskipun wilayah pegunungan hampir pasti menjadi kantong kemiskinan, namun bukan berarti wilayah pesisir tidak, ada beberapa kabupaten tertentu yang juga terindikasi seperti Asmat, Boven Digoel dan lain sebagainya
"Indikator kemiskinan ini dipengaruhi oleh komoditi makanan, di mana perannya dalam Garis Kemiskinan (GK) jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan yakni perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan," tuturnya.
Dia menjelaskan untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep pembangunan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach), di mana dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
"Untuk komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan Provinsi Papua di daerah perkotaan adalah beras, rokok kretek, tongkol atau tuna atau cakalang dan daging ayam ras," katanya lagi.
Dia menambahkan sedangkan komoditi yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan di pedesaan adalah ketela rambat, beras, rokok kretek dan daging babi.*