MANOKWARI,- Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua di Provinsi Papua Barat bekerjasama Universitas Papua melakukan sosialisasi dan tes pemeriksaan urine narkoba kepada peserta mahasiswa/mahasiswi Unipa yang akan mengikuti KKN (kuliah kerja nyata) Unipa tahun 2018-2019.
Sebanyak 244 peserta mahasiswa yang akan mengikuti KKN, namun 234 yang telah melakukan tes urine narkoba yang dilaksanakan oleh BNNP Papua Barat.
Dari total peserta mahasiswa KKN itu, 10 orang di antaranya tidak hadir dengan alasan sakit dan keterlambatan transportasi dari luar daerah ke Manokwari.
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Papua, Charly Wanggai menjelaskan bahwa meski mereka yang belum lakukan tes urin narkoba terlambat, namun ada kebijakan khusus kepada mereka untuk memeriksa urin langsung ke kantor BNNP Papua Barat.
"Jadi ini memang kebijakan baru bahwa kami Unipa wajibkan peserta KKN untuk memerikasa urin narkoba" kata Wanggai saat dijumpai di halaman aula Unipa Manokwari, Rabu (9/1).
Ditanya apabila ada mahasiswa yang terindikasi narkoba, kata Wanggai, hasilnya akan dibawa ke tingkat pimpinan secara internal. Menurutnya, mahasiswa peserta KKN sangat antusias memeriksa urin narkoba.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Papua Barat drg. Indah Perwitasari mengatakan, sebelum dilakukan pemeriksaan urine narkoba kepada peserta mahasiswa KKN, mereka diberikan materi sosialisasi terkait bahaya narkoba.
Usai mendapat materi, peserta KKN dipersilahkan melakukan tes urin. Dimana, kata Perwitasari mahasiswa itu sangat antusias memeriksa urine, bahkan kebijakan Unipa bahwa peserta KKN wajib tes urine untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari narkoba.
Apalagi mahasiswa saat KKN berada di daerah yang sunyi, artinya dampak itu akan sangat erat dan dikuatirka mereka ini terjerumus kepada bahaya narkoba, maka BNN memberikan materi kepada mahasiswa sebelum dilakukan tes urin, sebab mahasiswa wajib menjauhkan diri dari narkoba.
"Jadi mahasiswa memiliki potensi masa depan yang luar biasa, bahkan mahasiswa diminta untuk melawan peredaran narkoba, karena mahasiswa memiliki karakter intelektual dan harus berpikir secara dewasa, maka pola berpikirnya berbeda dan memiliki kreativitas luar biasa, sehingga mereka harus bersih dari segala jenis bahaya narkoba," jelas Perwitasari.
KKN Mahasiswa, kata Perwitasari, bukan sekedar bersenang-senang di masyarakat, namun mahasiswa dituntut melihat apa yang dibutuhkan masyarakat di daerah KKN, maka mahasiswa harus bersih dari narkoba agar menjadi panutan bagi masyarakat di tempat KKN.
Kembali ditambahkan Sekretaris LPPM Unipa bahwa lokasi KKN dibagi kedalam tiga tempat di tiga kabupaten di Papua Barat, yakni Distrik Masni (Manokwari), Minyambouw (Pegaf), dan Nenei (Mansel). *