SORONG,-Luasnya wilayah perairan Indonesia menjadi kendala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas) dalam melakukan pencarian dan pertolongan kepada korban jiwa yang membutuhkan pertolongan, khususunya nelayan.
Oleh karena itu, Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI, M. Syaugi menghimbau kepada nelayan untuk melengkapi kapal mereka dengan alat navigasi.
"Yang kerap menjadi kendala pencarian orang hilang dilaut biasanya karena tidak dilengkapi alat navigas. Misalnya diketahui jatuh di wilayah utara, padahal utara itu luas sehingga menyulitkan pencarian. Tapi kalau dilengkapi alat navigasi, kemudahan menemukan titik kordinat lebih pasti," ujar Syaugi.
Selain menghimbau nelayan agar dapat dilengkapi alat navigasi, Syaugi juga mengatakan telah melakukan kerjasama melalui sejumlah kesepakatan bersama (MoU) dengan sejumlah kementerian terkait. Misalnya Dinas Pariwisata, Kementerian Kelautan dan Perikanan maupun Dinas Perhubungan.
Kerjasama tersebut bertujuan memberikan kepastian pertolongan kepada korban jiwa.
"Sesuai UU 29 tahun 2014 sesuai mencari, menolong dan menyelamatkan korban jiwa. Kalau ada korban jiwa basarnas hadir disitu, tapi kalau tidak ada korban jiwa maka Basarnas tidak hadir disitu," terang Syaugi.
Salah satu nelayan tradisional, Markus mengakui himbauan tersebut terlalu berat karena mereka terbiasa melaut dengan mengandalkan pengalaman saat memancing.
"Kami tidak pernah pakai alat navigasi. Biasa melaut lihat situasi angin dan gelombang saja. Kalau mau beli alat begitu lagi pasti mahal," ujar Markus. [Ola]