SORONG, -Wilayah Kabupaten Manokwari Ibu Kota Provinsi Papua Barat diguncang gempa bumi tektonik dan membuat warga setempat panik, Jumat, (28/12) sekitar pukul 12 siang.
Dalam rilisnya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan Magnitudo 6,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,58 Lintang Selatan dan 134,12 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 km arah selatan Kota Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Propinsi Papua Barat pada kedalaman 50 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar Yapen.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh sesar mendatar (strike slip fault).
Dampak gempabumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan informasi dirasakan menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Manokwari IV MMI, Ransiki III- IV MMI, Bintuni II-III MMI, Wasior II - III MMI, dan Sorong II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami dan hingga pukul 12.18 WIT, hasil monitoring BMKG ada aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 2 kali.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," himbau Rahmat.*