SENTANI,- Sebagai bentuk kepedulian dan simpati untuk korban tsunami di Lampung dan Banten, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kabupaten Jayapura menggelar Istiqhosah dan doa bersama di masjid Al-Aqsa Sentani, Rabu (26/12) sore.
Istiqhosah dan doa bersama dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantor, perwakilan Lanud Silas Papare, Ketua MUI Kabupaten Jayapura, remaja masjid, dan sejumlah anggota KAMMI Papua.
Ketua Komisariat KAMMI Kabupaten Jayapura, Nining Febrina, mengatakan, doa adalah wahana paling tepat untuk meminta pertolongan dan ridho dari Allah SWT agar sellau melindungi umat Muslim Uighur yang mengalami penindasan.
“Karena kami belum bisa memberikan apa-apa kepada saudara kita yang terkena musibah, maka kita hanya bisa memberikan doa terbaik, supaya mereka (Muslim Uighur) yang sedang tertindas bisa diberikan kekuatan untuk mengahapi penindasan itu,” kata Nining Febrina kepada Wartaplus.com, Rabu (26/12) sore.
“Karena kewajiban kita sebagai muslim adalah mendoakan suadara-saudara kita yang mengalami penindasan,” sambungnya.
Selain itu kata Nining, melalui doa yang dipanjatkan maka seluruh korban tsunami di Lampung dan Banten diterima di sisi Allah SWT dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan untuk menghadapi musibah ini.
“Semoga mereka (korban) mendapat yang terbaik di sisi Allah dan bagi keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah. Allah pasti akan memberikan kekuatan dan kesanggupan melewati cobaan ini,” ujarnya.
Rencananya, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kabupaten Jayapura akan melakukan aksi galang dana untuk korban tsunami di Lampung dan Banten.
“Besok kita akan lakukan penggalangan dana untuk korban bencana Lampung dan Banten dan akan kita salurkan bagi para korban,” tandasnya. *