Penerjun Santa : Pembuktian TNI Polri Hadir Membawa Kebaikan Warga Papua

Salah seorang penerjun berpakaian santa clause saat hendak mendarat disambut sukacita oleh warga/Andi Riri

JAYAPURA, - Kehadiran puluhan penerjun payung berpakaian santa clause (sinterklas) yang menyapa warga kota Jayapura sambil membagikan hadiah, disambut sukacita ribuan warga yang memadati kawasan pantai Dok II Jayapura, Sabtu (22/12) pagi.

Setidaknya ini menjadi momen spesial bagi warga dalam menyambut perayaan natal tahun ini, sekaligus pembuktian bahwa Polri dan TNI, bukanlah sosok yang menakutkan bagi warga Papua.  Sebab mereka ada dengan niat baik untuk melayani, melindungi, dan mengayomi seluruh rakyat Indonesia termasuk yang berada di bumi cenderawasih.

Sedikitnya 50 penerjun dari berbagai satuan  TNI (paskhas, marinir, kopassus) dan Polri serta atlit paralayang terlibat dalam atraksi terjun payung bertajuk "Santa is Coming to Papua". Ini merupakan rangkaian kegiatan Bimbingan Masyarakat (Bimmas) Noken Mabes Polri di Papua. Dimana selain digelar terjun payung juga ada jalan sehat menggunakan noken yang akhirnya tercatat dalam Rekor MURI.

Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin menyatakan,  kegiatan bimmas noken dengan membawa rekanan TNI membawa penerjun ini adalah untuk memberikan hadiah natal bagi masyarakat Jayapura. Dimana beberapa diantara penerjun, terdapat putra putri asli Papua

"Kegiatan Satgas bimmas noken ini tujuannya sebenarnya bukan untuk meraih rekor Muri, ini hanya kebetulan saja. Ini juga merupakan bagian kemitraan TNI Polri," katanya.

Beri Jaminan Keamanan

Menurut Kapolda Sormin, secara universal kehadiran aparat hukum (TNI Polri) di suatu negara mempunyai tugas yang sama. Dimana mengemban tugas untuk melakukan pelayanan, perlindungan, pengayoman kepada masyarakat. Sekaligus memberikan jaminan keamanan.

"Tidak ada siapapun yang bisa melarang kami (Polri TNI) bertugas. Dimanapun bertugas di wilayah RI (termasuk di Papua). Sebab kami disumpah untuk setia dan taat  kepada negara dan mempertahankan setiap jengkal tanah dari siapapun yang ingin meronrong negarai ini. Jadi kami punya tugas pokok adalah mengawal keselamatan NKRI (negara kesatuan republik indonesia)," tegas Kapolda seolah menjawab seruan Gubernur Papua dan DPRP yang meminta agar pasukan TNI Polri ditarik dari Nduga paska penembakan pekerja jalan transpapua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, 2 Desember 2018 lalu.

Dalam insiden tersebut sebanyak 24 orang tewas diantaranya 16 pekerja dari PT.Istaka Karya, 1 orang pegawai PUPR, 1 anggota TNI, dan 4 warga sipil ( diduga dari kelompok OPM dalam kontak tembak saat dilakukan perburuan oleh tim gabungan TNI Polri).  

Lanjut Kapolda, dalam kegiatan ini juga dihadirkan anak anak dari sejumlah kabupaten di pegununan tengah Papua

"Mereka( anak anak binaan bimmas satgas noken) dibawa ke kota biar mereka juga bisa lihat pembangunan, lihat laut karena mereka ingin. Sebenarnya ini juga untuk memotivasi mereka bahwa sebenarnya kemajuan hanya bisa ditembus dengan sekolah," ungkap Kapolda

"Kita harapkan mereka punya motivasi setelah melihat penerjunan, lihat apa yang telah dilakukan oleh satgas. Itulah yang diharapkan dari satgas bimmas noken" harapnya.

Lisa Wenda, anak binaan Bimmas Noken dari kabupaten Lanny Jaya mengaku senang bisa melihat atraksi terjun payung.

"Saya senang bisa lihat penerjun payung, saya bangga apalagi ada kaka kaka penerjun dari Papua," ucapnya

Murid kelas V SD Tiom ini berterima kasih kepada Bimmas Noken yang telah membimbingnya dalam pengetahuan serta mengajaknya ke kota Jayapura.

"Saya senang bisa ke Jayapura, ini pertama kalinya. Saya senang bisa bertemu teman teman dari kabupaten lain. Terima kasih bapak polisi," ucapnya lagi.*