JAYAPURA,-Festival Cycloop I ‘Untuk Kehidupan’ tanggal 6-8 Desember di Pantai Pasir 6 Angkasa Jayapura telah telah usai dan sukses. Lingkungan hidup adalah segala faktor eksternal yang memengaruhi kehidupan dan segala aktifitas yang dikerjakan oleh manusia, hewan dan tumbuhan. Lingkungan hidup juga dapat dikatakan sebagai dunia alami yang keberadaannya terancam oleh akibat dari ulah tangan-tangan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan kegiatannya dalam kehidupan.
Kepada wartaplus.com Ketua Panitia Festival Cycloop 2018 Rhidian Yasminta Wasaraka, Minggu (9/12) pagi mengatakan, pernyataan di atas merupakan kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri. Seringkali kita, manusia, tidak menyadari bahwa dalam mengeksploitasi alam kita sering lupa memikirkan tentang keseimbangan alam tersebut. Misalnya, membabat hutan demi kepentingan kayu atau lahan pertanian tanpa memikirkan untuk menanamnya kembali.
Hasilnya adalah hilangnya daerah resapan air yang mengakibatkan longsor, khususnya daerah di pebukitan. Selain itu, berkurangnya jumlah pohon, berarti berkurang pula penyaring udara dari karbon dioksida dan juga penghasil udara, yaitu oksigen. Padahal pohon sangat berperan penting dalam keduanya.
“Akibat dari tidak adanya pepohonan polusi udara semakin parah dan dapat membahayakan jiwa manusia. Banyak sekali hal yang berpotensi terhadap kerusakan lingkungan, namun banyak pula upaya untuk menghindari dan mencegah kerusakan tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan hal yang sederhana dan sangat murah, yaitu salah satunya tidak membuang sampah sembarangan, terutama sekali ke sungai, karena sebagian besar banjir diakibatkan oleh peluapan air sungai yang diakibatkan oleh sampah sehingga terjadi penyumbatan saluran air,”ujarnya
Memang banyak sekali cara untuk mengatasi permasalahan lingkungan saat ini, namun hal paling utama, menata terlebih diri pribadi individu sebagai pelaksana. Karena kuncinya adalah pada setiap diri individu si pelaksana itu sendiri. Proses penataan diri sendiri dapat berupa pendisiplinan diri, kesadaran akan kelestarian lingkungan, kepedulian akan lingkungan itu sendiri, sehingga setidaknya si individu itu memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitarnya.
Berarti
Festival Cycloop punya asa dalam Focus Grup Discussion (FGD) beberapa waktu lalu akan dikawal bersama pegiat lingkungan yaitu 10 langkah kecil namun berarti, penghijauan dan pemulihan ekosistem di daerah penyengga gunung Cycloop dimana setiap instansi, lembaga, organiasi, paguyuban, perkumpulan dan komunintas wajib menanam, merawat dan menjaga minimal 10 pohon dikawasan yang akan dipulihkan. 10 pohon ini harus bisa hidup dan bertahan dengan perawatan yang baik, selama 1 tahun penuh oleh pihak yang menanam dan aksi ini akan diperkuat dengan surat edaran dan instruksi dari pemerintah setempat.
2. Penyebarluasan informasi secara terus-menerus pemerintah, media massa,netizen dan semua stake holder wajib secara terus menurus mengangkat masalah lingkungan khususnya penyelamatan Cycloop agar bisa menjadi opini publik. para pihak terkait yang memiliki data-data mengenai CA. Pegunungan Cycloop memiliki kewajiban moral untuk membaginya kepada khalayak luas dalam bentuk informasi di media massa maupun media social
3. Pendidikan lingkungan dimana para pihak seperti BBKSDA, Kehutanan, USAID-LESTASRI, lembaga pendidikan, lembaga pemerintah akan bekerjasama melakuan program pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah secara berkelanjutan. sebagai langkah awal akan dibuatkan pilot project di beberapa sekolah
4. Pengembangan ekonomi alternatif yaitu pemerintah, lembaga-lembaga dunia, badan dan instansi terkait, wajib melakukan pendampingan kepada para perambah, penebang dan para pemburu satwa dikawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop agar tidak lagi melakukan pengurusakan, perburuan dan pembukaan lahan didalam kawasan penyangga dan kawasan inti Cagar Alam
5. Para Ondoafi, ondofolo, tuan tanah dan pemerintah serta instansi terkait, tidak akan pernah memberikan rekomendasi dan ijin serta sertivikat kepada pihak-pihak yang akan mendirikan bangunan, menambang, menebang dan atau berburu dan atau pemanfaatan lain dikawasan Cagar ALam Pegunungan Cycloop
6. Bersama TNI, Polri,dan salpol PP mengadakan oprasi gabungan, penertiban bangunan-bangunan liar daerah -daerah yang tidak boleh dimasuki oleh aktivitas manusia
7. Menegakkan hukum bagi para pengguna, penadah dan penjual satwa ataupun tumbuhan yang berasal dari Cagar Alam Pegunungan Cycloop dan dalam prosesnya harus dilakukan secara transparan dan adil
8. Memberikan fasilitas dan Melakukan pembinaan dan penguatan kepada masyarakat Mitra Polhut (MMP) dalam melaksanakan tugasnya sebagai garda terdepan dalam menjaga Cagar Alam Pegungan Cycloop. "Yang kesembilan kerangka aksi ini akan di godok bersama menjadi sebuah program kerja yang wajib dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait, ujarnya
Sedangan yang ke 10 kata Dian, penganggaran program kerja ini bersumber dari pemeritah, lembaga swasta, CSR perusahaan dan partisipasi masyarakat yang peduli kepada keberlangsungan Cagar Alam Cycloop.*