JAYAPURA, - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengklaim saat ini Papua masuk darurat AIDS. Berdasarkan data Dinas Kesehatan per September 2018 tercatat sebanyak 38 ribu kasus HIV/Aids di bumi cenderawasih.
Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Papua Doren Wakerkwa mengimbau kepada masyarakat agar tidak malu untuk memeriksakan diri sedini mungkin agar dapat terhindar dari penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya tersebut.
Menurut Doren, selain minuman beralkohol, HIV/AIDS juga menjadi penyebab tingginya angka kematian masyarakat Papua.
"Jangan menunggu hingga stadium empat atau sudah parah baru memeriksakan diri dan pergi ke rumah sakit sehingga pada akhirnya tidak dapat tertolong," ujarnya.
Sebab kata dia, kebiasaan seperti inilah yang pada akhirnya menyebabkan banyak orang Papua masuk ke rumah sakit bukannya keluar menjadi sembuh, justru sebaliknya.
"Untuk itu, perlu ada sinergitas antara dinas kesehatan, rumah sakit hingga Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) setempat guna mensosialisasikan betapa pentingnya memeriksakan kesehatan guna menghindari penularan virus tersebut," ujarnya.
"Sikap dan perilaku hidup sehat serta setia pada satu pasangan menjadi salah satu langkah termudah untuk terhindar dari virus mematikan ini," sambungnya.
Doren menambahkan dengan adanya sinergitas antara instansi dan lembaga yang terkait, diharapkan angka prevalensi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) tiap tahun dapat terus menurun.