JAYAPURA, - Melalui Program Bangun Generasi dan Keluarga Sejahtera (Bangga) Papua diharapkan masyarakat asli Papua mempunyai penghasilan tetap. Sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan di Papua.
Kepala Bappeda Papua, Muhammad Musaad menyatakan, melalui program Bangga selain untuk perbaikan gizi bagi anak generasi emas Papua, juga untuk mengurangi angka kemiskinan yang selama ini masih tinggi di bumi cenderawasih
"Sebab salah satu indikator kemiskinan yaitu pendapatan. Sementara setiap penduduk masyarakat asli papua kebanyakan tidak mempunyai pendapatan tetap. Artinya, bantuan ini akan memberikan pendapatan tetap. Kalau ibu punya satu atau dua anak maka bisa sebulan dapat Rp400 ribu,"ungkap Musaad di sela sela kegiatan Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2018 - 2023 Provinsi Papua di Jayapura, Kamis (6/12).
Dia menjelaskan, program BANGGA ini merupakan pengganti Program Gerbang Mas Hasrat Papua. Dimana program ini lebih menyentuh kepada kehidupan masyarakat asli Papua untuk peningkatan kesejahteraan, dengan sasaran anak dibawah umur empat tahun.
Setiap keluarga yang didata memiliki anak dibawah empat tahun akan mendapat bantuan dana segar Rp200 ribu per orang.
Adapun mekanismenya yakni dana akan ditransfer langsung ke rekening ibu.
Program Bangga dilaksanakan di tiga kabupaten yang memiliki indeks pembangunan manusia (IPM) sangat rendah yakni kabupaten Paniai, Lanny Jaya dan Asmat. Lanjut Musaad, rencananya tahun depan akan ditambah 8 kabupaten menjadi 11 kabupaten yang akan menjadi pilot project
"Program BANGGA ini nanti akan ketahuan ketika BPS mulai melakukan pendataan statistik IPM dan Angka Kemiskinan dua tahun ke depan. Tentunya kita harapkan selain ada perbaikan gizi untuk anak anak Papua tetapi juga mengurangi kemiskinan," harapnya.
Sebelumnya pada peringatan HUT ke17 Otonomi Khusus Papua di GOR Cenderawasih, 21 November 2018 lalu, sekaligus juga dilakukan peluncuran Program BANGGA Papua.
Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutannya menyatakan, program ini telah dirancang untuk fokus pada generasi papua.
"Untuk mewujudkan program ini membutuhkan dukungan dan kerja keras berbagai pihak, baik pemerintah provinsi, kabupaten maupun mitra pembangunan,"katanya.
