Guru di Nduga Diimbau Tidak Meninggalkan Tugas Pasca Penyerangan KKB

Ilustrasi Guru yang mengajar di pedalaman Papua/google

JAYAPURA, - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mengharapkan para tenaga pengajar di Kabupaten Nduga khususnya Distrik Yigi dan Mbua agar tetap melaksanakan tugas pengabdiannya, meski daerahnya sedang tidak kondusif pasca aksi pembunuhan terhadap belasan pekerja jalan Trans Papua oleh Kelompok Bersenjata.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Elias Wonda, kepada pers ei Jayapura, Rabu (5/12) mengatakan para tenaga pengajar di semua tingkatan baik SD, SMP maupun SMA setempat tidak boleh takut. Melainkan harus tetap di tempat tugas melaksanakan proses belajar-mengajar.

"Proses belajar dan mengajar jalan saja, tidak usah takut karena sudah ada aparat keamanan yang menjaga serta menangani," katanya.

Apalagi, lanjut dia, saat ini telah memasuki masa ujian. Dimana para siswa sedang fokus belajar mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian. Dikhawatirkan jika guru tidak berada di tempat, pelaksanaan ujian tidak bisa berjalan sesuai jadwal 

"Kepada dinas pendidikan di wilayah Nduga juga harus memberikan pengertian kepada para tenaga pendidik bahwa semua sudah aman sehingga harus tetap memperhatikan proses belajar-mengajar," tekannya.

Sebab jangan sampai karena insiden ini, membuat para guru kabur dan akhirnya anak anak Papua tidak bisa memperoleh pendidikan sebagaimana mestinya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) menyerang puluhan karyawan PT Istaka Karya dan membunuh mereka baik yang ada di Kali Yigi maupun Kali Aurak, Distrik Yigi Kabupaten Nduga.

Berdasarkan rilis dari Penerangan Kodam Cenderawasih, saat ini aparat gabungan TNI/Polri kini sedang berupaya mengevakuasi jenazah para korban dari Kali Yigi dan sekitar Gunung Tabo.