JAYAPURA, - Pemerintah Provinsi Papua melalui Asisten Bidang Politik Hukum Pemerintahan dan HAM, Doren Wakerkwa mengaku prihatin atas kasus pembunuhan terhadap 31 karyawan PT. Istaka Karya yang tengah mengerjakan proyek pembangunan jalan trans Papua di kali Yali dan Aurak, di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Minggu, 1 Desember 2018 lalu. Pembunuhan terhadap pekerja jalan tersebut, diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tengah merayakan upacara HUT Kemerdekaan Bangsa Papua.
Menurut mantan Penjabat Bupati Kabupaten Nduga, pembunuhan ini dikategorikan sebagai sebuah pelanggaran HAM berat dan telah menganggu stabilitas keamanan di tanah Papua.
"Menembak orang itu pelanggaran HAM, bagaimana kita bilang bukan pelanggaran HAM sementara mereka (KKB) brutal membunuh orang begitu! Ujar Doren di Jayapura, Selasa (4/12)
"Kalau dia (KKB) mau perang, jangan berhadapan dengan masyarakat sipil. Itu tidak boleh terjadi karena itu pelanggaran HAM," ujarnya lagi.
Doren mengatakan, kasus pembunuhan ini sudah sangat keterlaluan.
"Kami tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata itu, ini masalah keamanan nasional," serunya.
Mewakili pemerintah Papua, Doren mengharapkan pemerintah dan masyarakat Nduga dapat membantu aparat keamanan (TNI Polri) dalam upaya melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap para pelaku.
"Harus buka akses seluas - luasnya untuk membantu aparat keamanan menangkap para pelaku. Kami harap semua masyarakat di Kabupaten Nduga supaya memfasilitasi Polda dan Kodam XVII/Cenderawasih supaya menyisir dimana orang - orang pengacau itu berada untuk ditangkap dan adili," tegas pintanya
Peristiwa ini ungkap Doren tentunya sangat disesalkan. Apalagi terjadi ditengah upaya pemerintah untuk membangun infrastruktur jalan di wilayah pegunungan melalui program jalan Trans Papua, guna membuka keterisolasian daerah serta pemerataan ekonomi agar sama dengan daerah lain diluar papua.
"Bagaimana orang mau membangun Papua sementara kondisi keamanan di daerah pedalaman Papua terus di ganggu terus begini. Sekali lagi kami minta pemkab dan masyarakat Nduga membuka ruang seluas - luasnya bagi aparat keamanan untuk menangkap pelaku," tegasnya lagi.
Sementara itu berdasarkan informasi yang diperoleh wartaplus.com, pagi tadi pasukan gabungan TNI Polri yang dipimpin langsung oleh Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Papua telah bergerak menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi para korban, melakukan pengamanan lokasi dan pengejaran terhadap kelompok KKB.