JAYAPURA,- Gubernur Papua, Lukas Enembe dijadwalkan akan melantik Ketua dan pengurus DPD KNPI Papua masa bakti 2018-2021 di salah satu hotel di Kota Jayapura, Senin (19/11) pagi.
Hal ini disampaikan Ketua KNPI Papua terpilih Albertho Gonzales Wanimbo (AGW) kepada sejumlah wartawan di Abepura, Jumat (16/11) malam.
Dikatakan, pengurus yang akan dilantik akan diisi oleh pemuda-pemuda yang berkompeten dan potensial yang ada di dalam KNPI.
"Pengurus KNPI periode ini mencapai empat ratusan sehingga kita akan kolaborasi, akan ada sejumlah muka lama dan juga muka baru yang turut mengisi struktur organisasi, sehingga menjadi kaderisasi dalam tubuh KNPI kedepannya," ujarnya.
Selain itu kata AGW, pihaknya juga akan merangkul seluruh calon yang bertarung dalam Musda KNPI kemarin. "Sesuai visi saya yakni pemuda satu, maka semua yang bertarung kemarin akan saya rangkul. Ketujuh kandidat yang kemarin bertarung akan masuk dalam kepengurusan KNPI Papua, tidak ada perbedaan di antara kita," tegasnya.
AGW juga menyampaikan, setelah dilantik pada Senin (19/11) pagi, akan ada sejumlah agenda yang akan dikerjakan dalam seratus hari kepemimpinannya. Agenda yang akan dikerjakan diantaranya adalah perekrutan relawan PON dan deklarasi relawan PON.
"Ada parade budaya dan juga konser musik di lima wilayah adat di Papua. dan juga ada ajang fashion show untuk merekrut duta PON," ujarnya. Selain itu melakukan renovasi terhadap kantor DPD KNPI Papua yang ada di Kota Jayapura.
"Setelah ada penyerahan dari kepemimpinan sebelumnya, maka kita akan lakukan renovasi kantor KNPI, dan akan dilanjutkan agenda lainnya. Tapi untuk seratus hari kedepan ini agenda kerja kita," jelasnya.
Sementara itu, mantan ketua KNPI Papua, Yusak Andato, berharap dengan pelantikan kepengurusan KNPI Papua yang baru menjadi kekuatan baru untuk membangun Papua.
"Semoga semakin memperkuat KNPI secara utuh di Papua dan menjadi rumah besar bagi seluruh pemuda Indonesia di Papua," harapnya. Ia juga berpesan kepada ketua KNPI terpilih agar merangkul seluruh pemuda Indonesia di Papua.
"Tidak boleh membedakan gunung, pantai, rambut lurus atau keriting, karena kita semua adalah pemuda Indonesia yang bersatu untuk membangun negeri ini," pesannya.
Yusak juga mengingatkan sejumlah persoalan yang dihadapi saat ini di Papua, yakni, semakin berkurangnya pemuda Papua karena miras, HIV, dan perang suku yang sering terjadi. Untuk itu ia mengajak seluruh pemuda di Papua untuk tidak melawan masalah masalah ini
"Banyak masyarakat kita yang meninggal karena miras, HIV AIDS, dan perang suku. Untuk itu pemuda harus tampil di depan dan merubah stigma ini, kita harus melakukan terobosan baru untuk menyelamatkan orang Papua," bebernya. *