MANOKWARI,- Dituding tidak mendapat pembangian proyek secara merata oleh salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Papua Barat, orang asli Papua (OAP) yang tergabung dalam Forum Pengusaha Asli Papua (FPAP) Provinsi Papua Barat curhat ke Fraksi Otsus DPR Papua Barat.
Kedatangan dua orang anak asli Papua yang mengatasnama FPAP itu diterima oleh ketua dan anggota Fraksi Otsus DPR Papua Barat.
Ketua Fraksi Otsus yang juga adalah Ketua Komisi A DPR Papua Barat Yan Anton Yoteni usai menerima aspirasi tentang curhatan pembagian paket proyek secara tidak adil dan merata, mengatakan, terkesan adanya pembohongan kepada pengusaha asli Papua.
Hal ini terbukti ketika Pengusaha Asli Papua (PAP) itu menyerahkan bukti print out kertas yang telah mendata pembagian paket proyek penunjukan kepada pengusaha asli Papua.
Bahkan kata Yoteni, paket proyek yang merupakan penunjukan itu terkesan bukan kepada pengusaha OAP, namun non-OAP juga menerimanya.
"Jadi, bukti pembagian paket proyek penunjukkan bukan kepada OAP, tapi ada non OAP yang juga terima, misalnya di Kota Sorong, Raja Ampat, Teluk Wondama dan beberapa daerah lainnya di Papua Barat," ungkap Yoteni, Jumat, di Manokwari.
Lanjut Yoteni, dengan bukti pembagian paket proyek yang tidak merata dan terkesan ada oknum ASN yang sengaja mengosongkan nama paket proyek untuk dikasih kepada orang lain.
Dengan demikian fraksi otsus DPR-PB akan sampaikan masalah tersebut kepada pimpinan DPR dan meminta OPD Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat segera disurati meminta penjelasan atas masalah tersebut.
Kedatangan pengusaha asli Papua itu diterima oleh Ketua Fraksi otsus DPR-PB Yan Anton Yoteni, anggota Yonadap Trogea, Frida Tabita Kelasin dan Abraham Goram Gaman. *