MANOKWARI,- Tidak disangka-sangka dan patut diapresiasi apa yang sudah dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) melalui UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) karena berhasil menyelamatkan 14 anak yang dipengaruhi Lem Aibon.
Kegiatan sosial UKM PMK STIH Manokwari tentu saja sangat konsen kepada generasi anak Papua khusus di Manokwari dari masalah lem aibon, bahkan momen ini diharapkan seluruh mahasiswa turut serta untuk selamatkan mereka dari penggunaan lem aibon.
Ketua STIH Manokwari Filep Wamafma dalam sambutannya mengaku sangat apresiasi kegiatan sosial UKM PMK, sebab tidak disadari mereka telah selamatkan generasi anak-anak asli Papua dari masalah sosial.
"Selain kita ini konsen pada bidang perkulihan hukum, namun semua mahasiswa/i juga dan civitas akademik memiliki rasa kepedulian bebaskan anak-anak Papua dari masalah sosial yang dialami generasi emas Papua di Manokwari saat ini," pesan Filep Wamafma, Jumat (9/11).
Wamafma juga menghadirkan mereka yang telah pengaruh lem aibon ke atas panggung dan kenalkan di hadapan tamu undangan dan mahasiswa, dosen dan staf pada acara penutupan Pekan Kreatif Mahasiswa (PMK) STIH Manokwari, Jumat malam.
"Jadi, kamu masih sekolah, jawab tiga anak pengaruh lem aibon, apakah kamu mau lepas lem aibon, mereka ini jawab siap kami lepas," tanya jawab Wamafma.
Oleh sebab itu, Wamafma berharap kedepan PKM STIH untuk terus membina dan selamatkan anak anak Papua dari masalah lem aibon. *