Warga Maybrat Kini Rasakan BBM Satu Harga

SORONG,-Letak Geografis yang sulit untuk ditempuh menjadikan Kabupaten Maybrat yang dimekarkan dari Kabupaten Sorong pada 2009 lalu menjadi salah satu daerah pemekaran yang sulit dijangkau termasuk harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang harganya bisa berkali lipat dari harga normal. Namun, penantian selama bertahun-tahun untuk merasakan BBM satu harga layaknya di daerah lain, berakhir pada 1 November 2018 lalu.

Bertempat di Kampung Kambuaya Ayamaru Timur, Papua Barat, PT Pertamina (persero) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan lembaga penyalur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak.

Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa, menuturkan bahwa kegiatan peresmian SPBU Kompak ini adalah bagian dari program BBM Satu Harga untuk daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) yang bertujuan untuk mewujudkan komitmen pemerintah dalam menyediakan energi berkeadilan bagi masyarakat sesuai dengan amanat Undang-undang dan berharap agar seluruh pihak dapat bersinergi dalam pengawasan pelaksanaan program BBM Satu Harga di wilayah Ayamaru, Maybrat. 

“Peresmian Program BBM Satu Harga di Ayamaru ini merupakan titik ke 83 dan sebagai wujud pelaksanaan program pemerintah sesuai amanat Undang-undang. Oleh karena itu, diharapkan program ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak disalahgunakan. Masyarakat dan pemerintah harus bersinergi untuk ikut mengawasi penyaluran BBM Satu Harga tersebut mengingat BBM ini tidak diperuntukkan untuk aktivitas usaha, melainkan langsung untuk kebutuhan masyarakat,” terang Asa.

Sementara itu, Regional Manager Retail Fuel Marketing PT Pertamina MOR VIII Maluku Papua, Fanda Chrismianto berharap dengan beroperasinya SPBU Kompak ini dapat melayani masyarakat dengan maksimal. 

"Dengan hadirnya SPBU Kompak di Ayamaru sebagai bagian dari program BBM Satu Harga, masyarakat dapat menikmati harga BBM yang sama dengan daerah lainnya, yaitu Rp 5.150 untuk solar dan Rp 6.450 untuk premium dan tentu akan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Fanda. 

Selain itu, Fanda juga menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pemda yang telah mendukung terlaksananya program ini dengan menghadirkan lembaga penyalur 1 harga.

Bupati Kabupaten Maybrat, Bernard Sagrim juga menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan Program BBM Satu Harga di Ayamaru karena dengan program dan kebijakan pemerintah ini akan mengurangi beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan BBM. 

“Program BBM Satu Harga ini menjawab kebutuhan BBM masyarakat di Kabupaten Maybrat. Oleh karena itu, kami menyambut dengan baik program ini. Kami berharap masyarakat menjadi tidak terbebani lagi karena harga BBM sudah sama dengan harga di wilayah lainnya," harap Bernard.

Salah satu warga, Oktovianus mengaku senang dengan kehadiran BBM satu harga di Maybrat karena dapat membantu pembangunan di Maybrat.
Dirinya pun berharap kedepannya, SPBU Kompak di Maybrat diperbanyak mengingat salah satu kendala pembangunan di Maybrat bergantung dari transportasi darat.

"Puji Tuhan sekarang BBM su sama dengan daerah lain. Terima kasih Pak Jokowi. Terima kasih Pertamina. Tapi Saya juga harap Polisi ikut campur, amankan dorang yang jual BBM yang masih mahal-mahal itu. Apalagi pengusaha yang timbun-timbun Solar," seru Okto. 

Maybrat menjadi titik ke 7 di Papua Barat, dimana sebelumnya telah diberlakukan hal serupa di Kampung Moswaren, Inanwatan Kabupaten Sorong Selatan Kampung Anggi Pegunungan Arfak, Sausapor Kabupaten Tambrauw, Misol Kabupaten Raja Ampat dan Bintuni.*