JAYAPURA,- Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Papua mengalami pertumbuhan positif sebesar 17,10 persen pada triwulan III tahun 2018, atau meningkat dibanding triwulan II 2018.
Angka pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari angka pertumbuhan secara nasional yang tumbuh sebesar 4,13 persen. Kenaikan angka pertumbuhan ini disebabkan karena selama triwulan III 2018 terjadi peningkatan produksi dari industri makanan, khususnya minyak kelapa sawit.
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi triwulan III 2017, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang secara y-on-y Provinsi Papua selama triwulan III 2018 juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 30,82 persen.
"Pertumbuhan yang positif secara y-on-y tersebut disebabkan karena meningkatnya produksi komoditi industri makanan, utamanya minyak kelapa sawit, produksi industri minuman," ungkap Kepala Bidang Distribusi Statistik BPS Provinsi Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji, dalam rilis bulanan, Kamis (01/11).
Kata Bambang, dari beberapa jenis industri manufaktur besar dan sedang yang ada di Provinsi Papua, hanya ada tiga industri manufaktur yang dapat dipublikasikan angka pertumbuhannya, yaitu industri makanan, minuman, industri kayu, barang dari kayu dan gabus, barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya.
"Hal ini disebabkan karena tidak semua jenis industri manufaktur besar dan sedang memenuhi syarat penghitungan pertumbuhan produksi industri, karena jumlah perusahaannya yang sangat sedikit," ungkapnya.