JAYAPURA, - Gubernur Madang Papua Nugini, Peter Yama dan delegasi melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Papua, Minggu (21/10).
Kunjungan ini sekaligus untuk mempertegas kerjasama bidang ekonomi antara kedua provinsi namun beda negara tersebut.
Peter Yama dan rombongan disambut oleh Sekertaris Daerah Papua, Hery Dosinaen di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw Wutung dan selanjutnya menuju Gedung Negara dimana akan digelar pertemuan bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe dan jajaran Forkopim serta pimpinan OPD terkait.
"Papua dan Papua Nugini bertetangga sangat dekat. Oleh karena itu, penting ada hubungan kerjasama, tidak boleh ada sekat," ungkap Gubernur Lukas dalam pertemuan.
Menurut dia, dengan adanya kerjasama ini secara otomatis Pengusaha Papua dan PNG akan bersepakat bahwa produk-produk Asia hanya akan masuk lewat pintu Papua, tidak ada yang lain.
"Barang Asia lebih cepat masuk jika lewat Papua, jika lewat jalur lain tentu akan memakan waktu yang lama. Untuk itu, kedepan semua barang yang masuk harus dari Papua," katanya
Sementara terkait jalur penerbangan, Lukas mengaku sudah bertemu langsung dengan pimpinan Lion Air. Pada intinya mereka setuju, namun masih melakukan penjajakan guna melihat keuntungan jika membuka rute penerbangan dari Papua ke Papua Nugini dan negara Pasifik lainnya.
"Jika memungkinkan, jalur penerbangan ke Pasifik lewat Merauke. Disamping itu, pemerintah provinsi Papua juga berkeinginan menjadi peserta saham Lion, namun hal itu akan terwujud pada 2020," ujarnya.
Gubernur Madang Peter Yama, mengatakan pihaknya memandang Papua sebagai satu kesatuan dengan Papua Nugini dan Madang. Untuk itu, ketika berkunjung ke Bumi Cenderawasih dirinya merasa berada di rumah sendiri.
"Ketika melihat langsung Papua, saya bingung kenapa dari dulu tidak ada politisi atau pemimpin PNG yang mau membuka kerjasama atau melakukan kunjungan kerja di Papua. Untuk itu, saya akan buka kerjasama dan akan terus menerus megunjungi Papua," tuturnya.
Dikatakan, perkembangan ekonomi tidak akan berjalan apabila tidak ada kepercayaan. Oleh sebab itu, dengan adanya kunjungan Gubernur Papua ke PNG dan Madang akan menjadi landasan terbaik kerjasama selanjutnya.
"Saya percaya Lukas Enembe bukan orang yang salah, karena Tuhan sudah meletakan bapa sebagai pemimpin Papua. Saya harap hubungan yang baik ini bisa menjadi landasan kerjasama sektor bisnis di bidang apapun," yakinnya.
Dijelaskan, di Papua Nugini terdapat tiga provinsi yang telah diberikan kewenangan luas oleh pemerintah Indonesia di bidang ekonomi, dan Madang termasuk.
"Untuk itu, saya akan membina hubungan yang baik ini dengan terus berdiskusi dan membangun Papua dengan damai dan saya tidak akan meninggalkan bapak gubernur," ujarnya.
"Madang merupakan pusat kebudayaan di PNG, bahkan memiliki 148 bahasa. Untuk itu, kami bersyukur Gubernur Papua sudah mentapkan kerjasama dengan Provinsi Madang. Kami siap melakukan MoU dengan Papua dan mendukung 100 persen," lanjutnya.