SORONG,-Pesta rakyat yang diadakan oleh Conservation International (CI) Indonesia dan sejumlah LSM lingkungan lainny berupa pemutaran film dokumenter mengenai Provinsi Konservasi, Rabu malam di lapangan Hokky Kota Sorong, Papua Barat (17/10) masih membekas disetiap pengunjung malam itu.
Apalagi dengan penampilan Duta konsrvasi, Edo Kondologit dan aktivis lingkungan dari Indonesian ocean pride, Hamish Daud yang berkampanye agar warga Papua Barat termasuk Kota Sorong untuk dapat mencintai Sumber Daya Alam (SDA) serta perlu keseriusan dari Pemerintah Daerah dalam menjaga SDA yang ada.
"Kalau kita mau Papua Barat banyak dikunjungi wisatawan manca negara maupun domestik, kita harus menjaga laut harus tetap bersih dari sampah dan investasi perusahaan yang dapat merusak lingkungan. Bayangkan, 1 meter perairan di Raja Ampat itu sama saja dengan 1 kilometer perairan Karabia. Raja Ampat merupakan salah satu tujuan wisata terbesar di Papua Barat, untuk itu Raja Ampat perlu dijaga dari penyebaran sampah dan pembukaan perusahaan - perusahaan yang dapat merusak perairan Raja Ampat,"papar Hamish.
Senada dengan Hamish, Edo Kondologit mendorong dengan adanya pencanangan Provinsi Konservasi pada tahun 2015 lalu dapat diikuti dengan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) maupun Perda di setiap daerah yang dapat melindungi hak masyarakat adat dan wilayah konservasi terhadap pengembangan prmbangunan maupun industrialisasi yang tidak pro terhadap lingkungan.
"Jangan sampai tong pu anak cucu nih cuma bisa lihat Penyu, Cenderawasih digambar-gambar saja. Saya dan tim dari CI sudah berkeliling di 23 kampung di Raja Ampat, memang perlu adanya regulasi khusus buat masyarakat adat dan pemerintah supaya alam yang menjadi spot menyelam terbaik di dunia ini terus terjaga,"papar Edo.
Dirinya mengajak semua pihak, terutama warga Kota Sorong dan pemerintah Kota Sorong untuk bersama serius menangani permasalahan sampah.
Perwakilan CI Indonesia, Kris Thebu menambahkan bahwa Papua Barat penuh dengan potensi sumber daya alam yang sangat tinggi, terutama ikan dengan 1700 jenis dan 70 persen karang dunia ada di Papua Barat yaitu Raja Ampat. Termasuk potensi Sumber Daya Alam di hutan yang perlu diselamatkan oleh pemerintah dan masyarakat adat.
Menurutnya, dengan dilakukan kampanye Provinsi Konservasi di kota Sorong, sebagai daerah yang ada dalam provinsi Konservasi, Pemerintah Kota harus proaktif menjaga kelestarian alam dari penyebaran sampah di laut, sebab kota Sorong juga mendapat dampak positif dari Pariwisata Raja Ampat.
“Kota Sorong harus proaktif untuk menjaga jangan sampai sampah menyebar di laut, sebab kota Sorong merupakan daerah penyuplai sampah terbesar di laut Raja Ampat, padahal kota Sorong juga mendapat dampak positif dari Pariwisata Raja Ampat,” jelas Kris.
Selanjutnya Tim kampanye Provinsi Konservasi akan melakukan kampanye serupa di Kabupaten Fak-Fak dan Kaimana. Dimana sebelumnya telah dilakukan di Manokwari, Anggi, Waisai dan Kota Sorong.*