MANOKWARI,- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Manokwari segera dibentuk agar mengontrol penjualan dan harga Semen Conch Manokwari. Pasalnya sejauh ini masyarakat sekitar Manokwari Raya mengeluh dengan harga semen conch yang terus naik.
Padahal pabrik semen conch beroperasi di Kabupaten Manokwari Ibu Kota Provinsi Papua Barat. Oleh karena itu perlu dibentuk BUMD agar harga satuan semen diatur secara baik, lalu sosialisasi harga kepada masyarakat.
Panglima Parlemen Jalanan di Manokwari Papua Barat, Ronald Mambieuw mengakui bahwa harga semen conch Manokwari per sak seharga Rp 70.000.
Harga ini mereka ketahui setelah membeli 150 sak semen di salah satu toko bangunan di Manokwari. Dimana kata dia, harga setiap semen conch Manokwari sangat bervariasi, namun harga paling tinggi adalah Rp 70.000.
Ronald berharap kepala pimpinan OPD di daerah ini harusnya lebih fokus membantu bupati dan wakil bupati agar menyelesaikan persoalan mendasar, seperti sosilaisasi tentang kehadiran semen conch agar diketahui publik.
"Kehadiran BUMD untuk kelola semen conch di Manokwari agar memberikan manfaat kepada masyarakat, lalu memberikan pendapatan asli daerah (PAD) kepada pemerintah" kata Mambieuw, Sabtu (13/10).
Kata dia, apabila belum ada BUMD, maka Perbup solusinya untuk mengatur penjualan dan harga semen conch agar teratur sambil membentuk BUMD.
Kemudian para distributor yang bermitra degan pihak perusahaan harus terbuka tentang harga khusus semen conch Manokwari kepada masyarakat.
Pasalnya, masyarakat dan pihak kontraktor asli Papua merasa resa dengan harga semen yang tidak satu harga. Oleh sebab itu perlu adanya keterbukaan tentang harga semen conch.
"Kalau semen merk lain seperti Tonasa, Tiga Roda dan Bosowa mau naik tidak apa-apa, asalkan semen conch Manokwari harus dibawah harga dari semen lainnya yang masuk ke Manokwari khusus dan Papua Barat umumnya," ungkap Mambieuw. *