WARTAPLUS - Seorang gadis remaja dari komunitas Muslim di India mendapat hukuman dengan diikat pada pohon dan disiksa setelah tertangkap akibat lari dengan kekasihnya yang berasal dari komunitas Hindu.
Insiden penyiksaan itu terjadi di Distrik Nawada, negara bagian Bihar, India pada Rabu (3/10/2018) lalu. Gadis itu, yang hanya diketahui berusia 18 tahun, putri dari Mohammad Farid Ansari, telah menjalin hubungan asmara dengan Rupesh Kumar, putra dari Arjun Rajvanshi.
Keduanya merupakan teman sekolah yang sama-sama belajar di sebuah sekolah negeri setempat.
Setelah orangtua gadis itu mengetahui tentang hubungan asmara kedua remaja itu, mereka melarang putrinya pergi ke sekolah agar tidak lagi bertemu dengan kekasihnya.
Namun pada 30 September, pasangan muda itu memilih untuk kabur bersama dan menentang keinginan keluarga. Keduanya baru ditemukan tiga hari kemudian di desa tetangga, tapi kemudian si pemuda memilih melarikan diri saat hendak ditahan.
Oleh pihak keluarga, gadis itu dibawa ke desa mereka di Jogiya Maran dan dibawa ke pengadilan desa yang kemudian memutuskan untuk menjatuhkan hukuman cambuk kepadanya.
Gadis itu pun langsung dibawa ke sebuah pohon di tengah desa, diikat pada pohon dan kemudian dicambuk berkali-kali hingga tak sadarkan diri.
Gadis itu sempat terikat dipohon selama sekitar lima jam sebelum petugas kepolisian distrik Nawada tiba untuk membebaskannya.
"Saya mencintai kekasih saya dan akan menikahinya apa pun yang terjadi. Saya siap untuk menerima hukuman apa pun," kata gadis itu kepada media.
"Saya sudah dewasa dan bisa menentukan masa depan saya. Saya tidak percaya dengan agama maupun kasta. Saya berhak memutuskan dengan siapa saya menikah," tambahnya.
"Kepolisian kini tengah menangani kasus ini dan telah melakukan penahanan terhadap sejumlah pelaku," kata petugas polisi sub-divisi lokal, Sanjay Kumar, Sabtu (6/10/2018).
Ayah gadis itu mengaku telah berencana menikahkan putrinya dengan pria yang pantas dari komunitasnya, namun putrinya lari dari rumah dengan beberapa alasan saat listri mati di rumah pada malam hari.
Urusan asmara masih menjadi hal yang tabu di wilayah Bihar yang konservatif. Banyak kasus mereka yang melanggar harus kehilangan nyawa mereka, dibuang dari desa atau dijatuhi hukuman berat lainnya.
Pada Desember 2017, sepasang kekasih dari dua kasta yang berbeda diperintahkan oleh pengadilan desa untuk meninggalkan desa karena dianggap melanggar aturan.