JAYAPURA,- Pascainsiden berdarah di Bandung yang menewaskan suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila beberapa waktu lalu, tak luput dari perhatian Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano.
Dirinya mengatakan, insiden tersebut patut menjadi hikmah bagi semua elemen di dunia persepakbolaan Indonesia, agar insiden serupa tidak lagi terjadi. Pada dasarnya, ia mengaku bahwa manajemen Persipura sangat mendukung aksi perdamaian baik untuk suporter maupun juga klub sepak bola Indonesia.
"Kita tidak ingin terjebak dalam pro kontra putusan komdis dalam kasus meninggalnya Haringga, selama ini kita menolak untuk komentari hal itu, sekarang intinya kita perlu dorong semua elemen terkait untuk terus mengkampanyekan sepak bola damai, kita juga perlu ingat kejadian Haringga sebagai pelajaran bagi kita semua," ujar Benhur dalam rilisnya, Kamis (4/10).
Kedepan, kata Benhur, federasi (PSSI), operator liga maupun klub harus dan perlu menyepakati hukuman atau sanksi yang berat sehingga benar-benar bisa menjadi efek jera.
"Ini bisa kita sebut sebagai 'Haringga effect', jadi ini bisa kita kenang sebagai tonggak damainya sepak bola Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya, hukuman yang berat itu berdampak bagus untuk menggerakkan semua elemen persepakbolaan Indonesia agar bisa melakukan hal-hal positif guna terhindar dari sanksi atau hukuman berat tersebut.
"Termasuk kita, kita juga perlu berkomunikasi dengan suporter terkait hal ini, perlu ada edukasi melalui Panpel, sehingga semua bisa punya kesadaran yang sama," tuturnya.
Dengan begitu, dirinya berharap agar kedepannya tidak ada lagi kejadian-kejadian yang menodai wajah persepakbolaan Indonesia.
"Pelajaran pentingnya, ya kita memang perlu mengantisipasi semua kemungkinan yang terjadi di lapangan atau di sekitar stadion, sehingga hal-hal negatif tidak menjadi besar dan bisa cepat diredam," tandasnya. *