SORONG, - Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) melakukan aksi long march dari Jembatan Puri Kota Sorong, Papua Barat menuju kantor Polresta Sorong Kota, Kamis (4/10).
Aksi long march tersebut dilakukan masyarakat KKST sebagai buntut atas meninggalnya pedagang ikan di Jembatan Puri, La Tajudin pada Rabu (3/10).
Usai tiba di halaman Mapolres, puluhan massa ini menuntut pihak Polres Kota Sorong untuk serius dan segera mengusut tuntas pelaku penganiayaan hingga mengakibatkan kematian Tajudin yang terkenal ramah dikalangan pedagang lainnya.
Ketua KKST Sorong, La Tumpu mengatakan warga KKST yang berjualan di Jembatan Puri sering diganggu, diambil ikannya maupun dipalak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Selama ini Kami diam tetapi karena sudah ada yang dianiaya hingga meninggal terpaksa Kami bereaksi. Oleh karena itu, kami meminta pihak kepolisian mengungkap pelaku penganiayaan terhadap La Tajudin dan memberikan jaminan keamanan terhadap pedagang ikan yang berjualan di jembatan puri," harap La Tumpu.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Mario Christy Siregar, dalam keterangan persnya menyatakan akan mengusut tuntas pelaku penganiayaan terhadap La Tajudin dan siap untuk mengamankan pasar ikan di Jembatan Puri sehingga tidak terjadi kejadian yang selama ini dikeluhkan pedagang maupun nelayan di Pasar ikan tersebut.
Dirinya pun mengakui bahwa sudah ada beberapa saksi yang dimintai keterangannya dan pihaknya sudah mengantongi nama dua orang yang diduga pelaku penganiayaan yaitu R dan S.
Sebelumnya La Tajudin dianiya oleh sejumlah orang pada Selasa pagi (2/10) diduga karena dipalak oknum tak bertanggung jawab. Akibat penganiayaan tersebut Tajudin sempat dilarikan di Rumah sakit dan mendapatkan perawatam intensif. Namun nyawa Tajudin tidak tertolong dan meninggal pada keesokan harinya.*