JAYAPURA,-Bentrok antar warga kembali lagi terjadi di Oksibil Ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (2/10) pagi. Penyebab bentrok warga terjadi antara dua kubu yang pro dan kontra terhadap bupati Kabupaten Pegunungan Bintang Costan Oktemka bertemu dijalan Pasar Mapilapol.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM.Kamal mengungkapkan dalam bentrok yang terjadi antar dua kubu mengakibatkan situasi di Oksibil Pegunungan bintang hingga saat ini siaga satu serta aktifitas diderah tersebjt lumpuh total dan masih dijaga aparat gabungan TNI/Polri.
“Situasi sudah mulai kondusif pasca bentork siang tadi, namun anggota disana masih berjaga-jaga guna mengantisipasi bentrok susulan, selain itu juga situasi disana masih mencekam dan rencanya aka nada penambahan pasukan 2 SST,” ungkpanya Selasa (2/10) malam.
Dirinya pun menerangkan dalam bentrok itu sedikitnya terdapat lima orang warga sipil dari masing-masing kubu mengalami luka akibat terkena anak panah serta dua anggota kepolisian yang melakukan pengamanan saat terjadinya bentrok.
“Akibat bentrok itu ada lima orang warag luka, sementara dua dari anggota polisi yakni Kasat Lantas AKP Amon yang mengalami luka panah dibagian paha, sedangkan anggota Brimob Brigpol Dolfis mengalami luka panah dibagian mata sebelah kanan dan saat ini para korban masih dalam perawata di rumah sakit setempat,” jelasnya.
Lanjut Kamal, selain terdapat korban luka-luka sedikitnya ada 10 bangunan milik warga yang ludes terbakar akibat bentrok yang terjadi antar kedua kubu pagi tadi.
“Lima rumah terbakar serta lima banguna ruko yang berada dilokasi bentrokpun menjadi sasaran amuk massa,” terangnya.
Kata Kamal, sebelum bentrok antar kubu sempat terjadi aksi blockade terhadap pesawat penumpang lantaran kubu dari YT menolak kedatangan dua orang watawan yang dianggap orangnya bupati.
“Sempat ada terjadi insiden kecil yang meminta agar dua orang wartawan segera meninggalkan Oksibil namun dapat diredam oleh Wakapolres Pegubin dan selanjutnya kedua wartawan itu pergi menggunakan pesawat yang ditumpanginya sebelumnya,” jelasnya.
Sementara itu dari informasi yang dihimpun dari warga menyebutkan sedikitnya ada ratusan masyarakat pendatang memilih untuk mengungsi dibeberapa kantor aparat kepolisian maupun kantor dari TNI.
Sementara itu aksi pro dan kontra terjadi antara kubu dari YT yang menolak kinerja bupati dan kubu AB yang pro terhadap bupati sudah berlangsung sejak bulan April lalu dan sempat berdampak pada pembakaran rumah milik bupati serta pemalangan akses penerbangan di Kabupaten Pegunungan Bintang.*