September, Jayapura Alami Inflasi Merauke Deflasi

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Simon Sapary bersama Kepala Bidang Distribusi Statistik, Bambang Wahyu Ponco Aji/Djarwo

JAYAPURA,- Berdasarkan hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua pada Bulan September 2018, kedua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Papua, Jayapura dan Merauke tercatat mengalami perubahan angka indeks yang berbeda.

Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 0,45 persen, sedangkan Merauke mengalami deflasi 0,94 persen dengan Indeks IHK masing-masing sebesar 136,30 dan 137,34.

"Faktor pendorong tejadinya inflasi di Kota Jayapura pada September 2018 adalah kenaikan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditi yakni, tarif angkutan udara, biaya akademi / perguruan tinggi, ikan ekor kuning, besi beton. daging sapi dan lain-lain," jelas Kepala Bidang Distribusi Statistik BPS Provinsi Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji, dalam rilis bulanan, Senin (1/10).

Lanjutnya, komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain cabai rawit, cabai merah, tomat buah, bawang merah, bawang putih dan lain-lain.

Sementara itu, faktor pendorong terjadinya deflasi di Merauke bulan September 2018 adalah penurunan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditi antara lain ikan kembung, kangkung, kacang panjang, bawang merah, cabai rawit.

Komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain ikan mujair, beras, nasi dengan lauk, angkutan udara, ikan goreng, dan lain-lain

"Kota Jayapura menempati urutan kedua di tingkat nasional dan pertama di tingkat Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Sedangkan Merauke menempati urutan ke-77 di tingkat nasional dan ke-14 di tingkat Sulampua," pungkasnya.

Perbedaan Jumlah Penumpang Laut  

Sementara itu, per bulan Agustus 2018, terdapat perbedaan dalam jumlah penumpang angkutan laut di dua pelabuhan Papua, Jayapura dan Merauke.

Rilis BPS Papua, jika dilihat menurut pelabuhan, jumlah penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Jayapura tercatat sebanyak 8.179 orang atau turun 24,69 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 10.860 orang.

Sedangkan di Pelabuhan Merauke terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 8,08 persen yaitu dari 2.610 orang pada Juli 2018 menjadi 2.821 orang.

"Secara kumulatif, jumlah embarkasi penumpang angkutan laut pada periode Januari-Agustus 2018 sebanyak 84.471 orang atau lebih tinggi 6,03 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 yang sebanyak 79.668 orang," jelas Kepala Bidang Distribusi Statistik BPS Provinsi Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji, Senin (1/10).

Ungkapnya, peningkatan tersebut dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah kumulatif penumpang di Pelabuhan Jayapura sebesar 7,21 persen dan Pelabuhan Merauke sebesar 0,97 persen. Sedangkan jumlah penumpang yang datang dengan menggunakan angkutan laut dalam negeri pada Agustus lalu tercatat sebanyak 13.089 orang atau menurun 23,47 persen bila dibandingkan Juli yang sebanyak 17.102 orang.

Tercatat sebanyak 10.572 orang yang datang di Pelabuhan Jayapura, atau menurun 30,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 15.151 orang. Sementara, jumlah penumpang yang datang di Pelabuhan Merauke pada Agustus 2018 tercatat sebanyak 15.151 orang atau menurun 30,22 persen bila dibandingkan dangan bulan sebelumnya yang sebanyak 1.951 orang.

 “Secara kumulatif, arus embarkasi penumpang pada periode Januari – Agustus 2018 mengalami peningkatan sebesar 6,64 persen. Hal tersebut dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah penumpang yang datang di Pelabuhan Jayapura sebesar 4,67 persen dan Pelabuhan Merauke sebesar 20,48 persen,” pungkasnya. *