JAYAPURA, - Pemerintah Kabupaten Asmat bersama Keuskupan Agats kembali mengelar Festival Pesta Budaya Asmat 2018 pada 4 hingga 9 Oktober mendatang.
Berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, di festival kali ini akan menampilkan manuver perahu asli yang berasal dari jaman dahulu. Perahu ini bahkan bisa digunakan oleh wisatawan untuk sekedar mengelilingi kota Agats (ibukota kabupaten asmat)
"Kalau tahun ini diberi tema Cip atau perahu. Ini akan jadi prioritas, kan ada manuver perahu yang asli dibawa ke kota kalau ada tamu yang akan datang bisa dipergunakan,"ungkap Bupati kabupaten Asmat, Elisa Kambu di Jayapura sepekan lalu.
Menurut dia, pihaknya bersama keuskupan telah melakukan persiapan jauh hari sebelumnya. Dimana telah dilakukan seleksi terhadap berbagai hal yang akan ditampilkan dalam festival semisal seleksi ukiran, anyaman dan tarian termasuk perahu yang digunakan untuk manuver.
Dikutip dari laman Kompas.com, sedikitnya ada 214 ukiran, 75 anyaman, 6 kelompok tari dan kelompok manuver perahu yang akan ditampilkan pada festival budaya yang telah berlangsung selama tiga dekade (30 tahun) ini.
Menyoal target wisatawan yang akan hadir ke Asmat? Elisa mengaku untuk promosi iven dan target wisatawan itu menjadi ranah keuskupan setempat selaku penyelenggara utama.
"Nanti itu keuskupan yang undang jadi saya juga kurang paham berapa target wisatawan yang akan hadir," aku Elisa.
Festival budaya Asmat digelar untuk melestarikan nilai nilai luhur budaya masyarakat setempat demi anak cucu.*