JAYAPURA,- Hingga saat ini Pemerintah Provinsi Papua belum membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Papua. Padahal, secara nasional pendaftaran telah dibuka sejak 19 September lalu.
Menurut Asisten Bidang Politik dan Pemerintahan Sekda Papua, Doren Wakerkwa terlambatnya pembukaan pendaftaran dikarenakan adanya penolakan dari pemerintah dan masyarakat terkait prosesi penerimaan. Dimana diminta ada afirmasi (kekhususan) untuk Papua. Sebab selama ini penerimaan dinilai tidak mengakomodir Orang Asli Papua (OAP)
“Ya nanti kita menunggu hasil pertemuan antara Gubernur dan para Bupati Walikota dengan Presiden Jokowi seperti apa,baru akan diputuskan jadwal penerimaan CPNS di seluruh Papua.Rencananya Selasa depan Gubernur bersama para Bupati se tanah Papua akan bertemu Presiden langsung,”ujar Doren Wakerkwa di Jayapura, Minggu (30/9)
Tolak Online
Dia mengatakan,sesuai kesepakatan dalam pertemuan Bupati/Walikota se Tanah Papua bersama dengan Gubernur, Kamis (27/9) lalu dimana disepakati untuk menolak sistem penerimaan CPNS secara online dan harus dilakukan secara offline di Papua.
“Jadi Gubernur bersama Bupati dan Walikota akan melaporkan beberapa hal ke Presiden yakni penerimaan CPNS di Papua dimana secara resmi menolak sistem online dan diminta harus mengunakan sistem offline,”terang Wakerwa.
Dia menambahkan, formasi penerimaan CPNS 2018, selain umum juga diminta ada formasi khusus dalam penerimaan CPNS kali ini,termasuk bagaimana mengakomodir para tenaga honorer K2 untuk diangkat menjadi PNS.
“Kita harapakan ada kebijakan khusus yang diberikan kepada Provinsi Papua dalam penerimaan CPNS tahun ini, juga untuk mengakomodir bagi anak anak asli Papua yang ingin menjadi PNS,”tambah Doren
Penerimaan IPDN
Selain itu terkait penerimaan Institut Penerimaan Dalam Negeri (IPDN) tahun depan harus betul betul dilakukan kajian lebih dulu,terutama harus mengutamakan putra dan putri asli Papua untuk masuk di dalam IPDN ini.*