MANOKWARI,- Alasan program Keluarga Berencana (KB) di tanah Papua berdampak mengurangi dan membatasi kelahiran generasi orang asli Papua. Kenapa demikian, Tanah Papua masih luas untuk kelahiran anak-anak Papua, sehingga jangan batasi kelahiran orang asli Papua.
Demikian disampaikan Paglima Parjal di Manokwari Provinsi Papua Barat, Ronald Mambieuw, Jumat (28/9), sesaat setelah menerima aspirasi warga kampung Mansabui Distrik Masni.
Menurut Ronald, program KB yang merupakan program pemerintah Pusat hingga ke daerah Papua dan Papua Barat sangat merugikan angka kelahiran di tanah Papua. Oleh karena itu Parjal minta program KB ditolak. "Tanah Papua masih luas dan sangat membutuhkan manusia Papua untuk lahir dan menjaga tanah pemberian Tuhan," sebut Mambieuw.
Kata dia, tanpa alasan dasar parjal menolak program KB, sebab berdasarkan data statistik bahwa tanah Papua didominasi non-Papua, maka pemerintah daerah diminta mempertimbangkan hal ini. "Biarkan perkembangbiakan kelahiran generasi Papua untuk penuhi bumi Papua tanpa harus dibatasi dengan progran KB," kata Mambieuw.
Lanjut dia, bhineka tunggal ika dijunjung tinggi tapi masalah program KB harus dihentikan di tanah Papua, sebab jangan terkesan pemda gagal dalam merancang sebuah program terhadap generasi penerus OAP.
Apalagi masalah kesehatan yang menjadi dasar yang dipakai dalam implementasi program KB, maka sudah secara langsung pimpinan daerah menunjukan ketidak mampuanya untuk memimpin dan membawa OAP kearah sesungguhnya, lalu pemda semata mata menjalankan pogram copas dari Pusat tanpa melihat populasi jumlah OAP.
"Perlu dicatat bahwa hak-hak OAP sudah tinggal 20%, misalnya hak politik OAP sudah terabaikan, hak ekonomi dan hak berdemokrasi. Ini semua sudah kabur tanpa ada sebuah regulasi yang mengakomodir secara tegas," ucap dia.
Katanya lagi, penduduk Papua maupun penduduk di pulau Jawa jauh berbeda. Oleh sebab itu bagi kaum perempuan Papua yang mampu melahirkan anak-anak Papua atas karunia Tuhan, maka silahkan saja agar penuhi bumi Papua.
Hal ini dijelaskan Parjal atas aspirasi yang diterima warga kampung Mansabui, Distrik Masni, kabupaten Manokwari. Kata dia, warga ini datang mengeluh bahwa ada oknum mengatasnamakan BKKBN Papua Barat untuk sosialisasi program KB kepada laki-laki di kampung Mansabui. Terkait aspirasi itu parjal sedang mengumpulkan bukti-bukti tentang apa yang menjadi keluhan warga setempat. *