MANOKWARI,-Menolak penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 di Papua Barat dengan menggunakan sistem Online.
Aksi itu ditolak oleh badan eksekutif mahasiswa (BEM) Unipa Manokwari, Cipayung, dan perwakilan pencaker serta masyarakat di Papua Barat.
Koordinator demo dari BEM Unipa Yosua Sayori menegaskan bahwa sistem CPNS Online sangat merugikan orang asli Papua (OAP) dan menguntungkan non Papua. Kondisi itu diharapkan tidak boleh terjadi diatas tanah Papua khususnya Papua Barat.
Oleh sebab itu kedatangan massa di halaman kantor Gubernur di Arfai Manokwari, Senin (17/9) untuk menolak sistem online bagi CPNS di Papua Barat.
Demikian disampaikan orator BEM Unipa, Yosua Sayori sekaligus minta agar tes manual dibuka. Dia pun mengutarakan bahwa pemerintah Pusat memberikan UU Otsus kepada Papua, maka pemerintah diatas tanah otsus harus mengatur penduduknya sendiri, termasuk salah satunya mengatur penerimaan CPNS secara manual dan tolak tes online.
Mereka juga mengatakan bahwa Gubernur harus menolak tes online agar memberikan kesempatan terbuka kepada OAP diatas tanah sendiri.
Perwakilan BEM Unipa lainnya, Ruslan Kelkusa juga menyuarakan hal serupa. Dia juga mengharapkan tes manual dibuka. Penolakan juga diorasi oleh BEM STIH Manokwari.
Oleh sebab itu para orator minta secara tegas menolak tes sistem online dikarenakan sistem itu merugikan masyarakat Papua.
Pantauan wartaplus demo dikawal Polres Manokwari mulai dari titik kumpul di Amban menuju ke halaman kantor gubernur Papua Barat di Arfai Manokwari.*