JAYAPURA, - Jabatan Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua secara resmi diserahterimakan dari pejabat lama Djuli Mambaya ke pejabat baru Girius One Yoman.
Acara sertijab berlangsung di Aula Dinas PUPR Dok IV Jayapura, Jumat (14/9) pagi disaksikan langsung oleh Asisten Bidang Pemerintahan Papua Doren Wakerkwa beserta jajaran dinas setempat.
Kepala Dinas PUPR Papua yang baru Girius One Yoman dalam sambutannya meminta seluruh staf untuk tetap bekerja seperti biasanya dengan tetap mengedepankan komunikasi dan koordinasi.
"Semua manusia sama, ada kelemahan dan kelebihan. Jadi mari kita sama-sama bekerja membangun Papua, mulai dari pegawai, kepala bidang dan kepala seksi. Mari terus tingkatkan kinerja kita masing-masing," kata Yoman.
Di tempat yang sama Asisten Bidang Pemerintahan Papua, Doren Wakerkwa meminta kepala dinas PUPR yang baru untuk tidak bekerja sendiri, tetapi harus merangkul staf agar apa yang dikerjakan bisa berjalan maksimal.
"Jika ada kendala silahkan kordinasikan dengan pimpinan tertinggi di provinsi Papua, sehingga bisa dicarikan solusi yang baik agar program-program bisa berjalan baik," katanya
Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada kepala dinas PUPR yang lama karena telah melaksanakan pekerjaan teknis secara baik.
"Apa yang sudah baik ini biar menjadi pelajaran bagi kepala dinas yang baru. Sekarang sementara kita sama-sama di sekretariat daerah karena tidak lama lagi akan ada pergantian-pergantian," ujarnya
Sementara itu, pejabat lama, Djuli Mambaya, menyampaikan permintaan maaf kepada asisten dan pejabat baru karena tidak bisa menghadiri prosesi pelantikan yang berlangsung pada Rabu (29/8/2018), dikarenakan mengikuti diklat kepemimpinan.
"Pada hari itu saya juga saya menjalani pemeriksaan di tipikor terkait kasus pembangunan terminal Nabire, sehingga tidak bisa menghadiri pelantikan," ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pegawai terkait kepemimpinannya selama kurang lebih 1.5 tahun di Dinas PUPR.
"Apa yang kita alami saat ini merupakan puncak satu kebersamaan, kalau ada sedikit hal yang baik yang saya tinggalkan silahkan di kembangkan dan ambil hikmahnya. Namun apabila selama ini ada kesalahan yang saya buat dan tidak berkenan, dengan kerendahan hati saya mohon maaf," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Djuli Mambaya menyampaikan terkait pengembalian aset Dinas PUPR berupa mobil dinas dan peminjaman alat berat yang dipakai dirinya untuk menimbun pembangunan gereja di Entrop.
"Ada satu alat berat yang saya sewa untuk menimbun pembangunan gereja di Entrop yang belum saya kembalikan, mungkin nanti bagian aset bisa mengambilnya," katanya. *