MANOKWARI,- Pasca-penggusuran rumah warga di areal parkiran terminal Bandar Udara Rendani Manokwari, Provinsi Papua Barat, Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir sambangi warga yang terkena dampak penggusuran tersebut.
Kedatangan Ampnir di tengah warga Rendani sebagai tindakan kemanusian sesuai tugasnya di BPBD Papua Barat. Selain melihat keberadaan warga dari semua sisi kemanusian, ia juga memastikan tempat tinggal yang layak kepada warga yang terkena dampak penggusuran.
"Saya datang untuk melihat keberadaan warga Rendani yang kena dampak penggusuran rumah untuk kepentingan areal terminal parkiran, sebab pemerintah hadir untuk masyarakat" kata Ampnir, Kamis (13/9).
Tidak hanya itu, Ampnir juga mendata kepala keluarga dan meminta informasi seputar kondisi kesehatan mereka pasca-rumah mereka digusur pada tangga 12 September 2018 oleh pemda Manokwari.
Dari informasi masyarakat, kata Ampnir bahwa mereka berjumlah 18 kepala keluarga (KK), namun delapan warga sudah keluar dan mendapat kompensasi, namun tempat tinggal mereka tidak diketahui.
Sedangkan warga yang masih berada di areal itu belum bisa keluar, sebab belum ada kepastian tempat tinggal yang layak.
Sementara rumah mereka sudah digusur ratah tanah dan harus tempati lokasi yang tidak layak. Tidak hanya itu, warga mengaku mereka harus bermalam di separuh bahu jalan masuk ke terminal bandara.
Setidaknya, kata dia, kedatangannya bukan mencampuri kewenangan pemda Manokwari, namun karena tugas di BPBD Papua Barat, maka ia datang meliaht kondisi warga. Selanjutnya hasil kunjungan ke warga disini akan dilaporkan kepada pimpinan dalam hal ini Gubernur Papua Barat agar ada solusi bagi warga setempat.
Namun tambah Ampnir, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah paling bawah dan pihak gereja untuk membangun posko darurat kepada warga sambil menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pemda Manokwari. *