JAYAPURA,-Yayasan Insan Papua Cendekia (IPC) mulai mengembangkan sayap program tahunan di Tanah Papua melalui “Belajar Bersama Siswa Sekolah” untuk menggapai cita-cita menghasilkan sumber daya manusia Papua yang cerdas dan berkepribadian utuh (integral).
Untuk program perdana di Jayapura, Yayasan IPC pada Senin (10/9) berkunjung ke Sekolah Dasar Negeri Inpres Kampung Tiba-Tiba, Distrik Abepura, Jayapura. Tim IPC yang dipimpin Dara Retno Wulan yang adalah Ketua Yayasan IPC bersama rekan-rekannya antara lain Peter, Agnes dan Damianus selama lebih dari empat jam berbaur di tengah siswa kelas dan para guru sekolah itu. Mereka belajar bersama matematika dengan penuh gembira, aktif dan kreatif.
Sasaran utama kegiatan belajar mengajar bersama IPC pada hari ini adalah pelajaran Matematika. IPC berupaya agar para peserta didik dapat belajar matematik dengan gembira, penuh kreatif, bukan sebaliknya menghadapi pelajaran ini dengan rasa takut dan membosankan.
“Banyak peserta didik ketika mulai dengan pelajaran Matematik, mereka menjadi takut karena dianggap sebagai sebuah pelajaran yang sulit dipelajari dan membosankan, sekaligus takut berhadapan dengan guru matematika yang kebanyakan dari guru ini sudah terbiasa mengajarkan pelajaran ini dengan penampilan yang serius dan menakutkan,” kata Dara Retno Wulan.
Dia menjelaskan, kegiatan belajar mengajar ini diawali dengan pengamatan atas proses belajar mengajar pelajaran matematika. Guru di kelas melaksanakan pembelajaran dan diamati oleh Tim IPC. Tim IPC juga menyiapkan alat peraga dan bahan yang dibutuhkan untuk proses belajar-mengajar matematika.
Di sini terjadi interaksi antara Tim IPC dengan guru matematika dan para peserta didik. Tim IPC pun diberi kesempatan mengajar matematika yang membangkitkan rasa gembira dan senang bagi peserta didik belajar matematika yang sebelumnya dihadapi dengan rasa takut dan dianggap sebagai sebuah pelajaran yang membosankan bagi mereka.Sebelum pembelajaran, guru mengatur tempat duduk siswa dalam kelompok.
Setiap kelompok terdiri atas lima peserta didik. Guru membawa tiga kantong permen. Guru mengatakan bahwa setiap kantong berisi empat permen. Siswa diminta menjawab pertanyaan, berapa jumlah semua permen. Siswa menulis jawaban secara individu pada buku tulis dan siswa saling menukar jawaban serta terjadi diskusi kelas yang menyenagkan.
Menyusul, guru memodelkan konsep perkalian sebagai group dan isi. Guru menggambarnya dan menulis simbolnya di papan tulis.
Terlihat, para peserta didik begitu bersemangat belajar matematika. Proses belajar mengajar matematika berlangsung menyenangkan dan peserta didik terlihat hamper tidak mau beranjak pulang walaupun jam pelajaran matematika sudah usai.
Setelah melakukan demonstrasi mengajar matematik dengan penuh riang gembira, Tim IPC pun mengambil waktu yang cukup lama untuk berbagi pengalaman dengan semua guru SDN Nipres Kampung Tiba-Tiba.
Pada kesempatan itu, terjadi saling berbagi pengalaman metode mengajar matematika yang menyenangkan bagi guru dan peserta didik.
Dara Retno Wulan mengatakan, program belajar matematika bersama siswa sekolah, baru pertama kali digelar di SDN Inpres Kampung Tiba-Tiba dan akan dikembangkan di berbagai sekolah lainnya untuk tingkatan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Juga di berbagai asrama pelajar dan mahasiawa yang tersebar di Kota Jayapura dan sekitarnya.
“Kami tidak hanya masuk sekolah untuk belajar bersama siswa pada jam sekolah, tetapi juga mengambil waktu di luar jam sekolah bersama penghuni asrama-asrama pelajar dan mahasiswa sehingga para penghuni asrama pun punya waktu untuk belajar setelah jam belajar di sekolah formal.
Pendidikan di luar lingkungan sekolah masih jarang dilakukan sehingga asrama terkesan hanya sebagai sebuah rumah penampungan tanpa aktivitas lain untuk menambah ilmu dan ketrampilan,” kata Dara Retno Wulan.
Sementara itu, Kepala SDN Inpres kampung Tiba-Tiba, Heroslin Rodike Woisiri,S.Pd mengatakan, kegiatan belajar-mengajar yang dibawakan Tim IPC ini sangat menyenangkan para peserta didik dan membantu para guru dalam hal metode mengajar matematika yang baik, benar dan menyenangkan peserta didik.
“Mimpiku jadi kenyataan. Selama ini saya bermimpi, suatu ketika, anak-anakku di sekolah yang saya pimpin ini berada di barisan depan sukses belajar matematika. Jika matematika sudah dapat dipelajari dengan riang gembira dan sukses maka akan mudah bagi mereka untuk belajar mata pelajaran lainnya,” katanya.
Untuk itu,kami berterimakasih kepada Tim Yayasan IPC yang pembinanya adalah Bapak Dr.Ir. Apolo Safanpo,ST.MT anak Asli Papua yang saat ini menjabat Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen). Beliau punya perhatian dan Hati untuk pengembangan anak-anak asli Papua agar di bidang ilmu pengetahuan dapat setara dengan anak-anak dari wilayah lain di Nusantara ini.
“Tim IPC telah bersedia datang ke sekolah kami untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar metode mengajar matematika yang menyenangkan siswa. Kita dapat melanjutkan kerjasama yang baik ini demi kebaikan peserta didik kami di Tanah Papua tercinta,” katanya.
Heroslin berharap, setelah kunjungan perdana ini, Tim IPC dapat duduk bersama para guru sekolah yang dipimpinnya untuk mendiskusikan program-program lanjutan di SDN Inpres Kampung Tiba Tiba yang mayoritas peserta didiknya adalah putra-putri Orang Asli Papua (OAP).
Yayasan IPC merupakan sebuah yayasan pendidikan yang bertujuan antara lain memberikan pendampingan bagi para guru dan peserta didik dalam proses belajar-mengajar matematika untuk tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan.
Yayasan ini didirikan untuk sebuah cita-cita luhur yaitu turut berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Papua guna menghasilkan peserta didik yang siap menghadapi masa depan yang lebih baik lagi (make a better future).
Adapun Visi Yayasan IPC adalah terwujudnya pendidikan di Tanah Papua yang berkualitas untuk masa depan yang lebih baik. Misi Yayasan ini adalah mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir aktif dan kreatif, membentuk peserta didik berkarakter baik, membiasakan pola hidup bersih dan sehat serta meningkatkan kualitas guru sebagai pendidik dan pengajar yang handal.
Adapun program kerja Yayasan IPC ini difokuskan pada pemberantasan buta aksara di dalam dan di luar lingkungan sekolah, pengembangan diri penghuni asrama pelajar dan mahasiswa, klinik matematika, peningkatan kapasitas guru dan “Edu-Trip di Tanah Papua”.
Mayoritas pengurus IPC adalah para guru aktif dari berbagai sekolah di Kota Jayapura. Yayasan ini mendaulat Dr.Ir Apolo Safanpo, ST.MT selaku Pembina Yayasan dan didampingi oleh para ahli dan praktisi pendidikan dari berbagai wilayah di Indonesia. ***