Reuni 89 ‘Sa Rindu Ko, Ko Kangen Sa’ Berakhir Mari Mambangun Indonesia Dalam Keberagaman Dan Kebersamaan

Puncak acara Reuni Alumni SMA-SLTA lulusan tahun 1989 Jayapura mengambil tema 'Sa Rindu Ko, Ko Kangen Sa' di Pantai Hamadi, Sabtu (17/2) sore/Cholid

JAYAPURA,-Reuni anak-anak SMA-SLTA lulusan Tahun 1989 yang mengambil tema ‘Sa (saya) Rindu Ko (kamu), Ko Kangen Sa yang berlangsung dari tanggal 15-17 Februari 2018 berakhir dengan puncak acara di Pantai Hamadi pukul 15.00 WIT. 100-an peserta reuni datang dari berbagai Kota di Indonesia melepas kangen bersama kawan-kawan sebaya sambil mengingat masa-masa sekolah dahulu 30 tahun lalu.

Dalam rangkaian kegiatan reuni ini juga dilakukan bantuan kasih kepada anak-anak di Asmat, Panti Asuhan Hawai juga Rumah Belajar di Wamena. “Saya sudah 30 tahun tak pulang kembali kesini, dan berkat dukungan suami saya bisa hadir disini, “ujar Betty Hilda Momuat dengan logat kental Manado.

Datang dari Manado menurutnya tak sia-sia, sebab reuni ini penuh suka cita. “Saya nyanda rugi datang kesini,”ujarnya disambut tepuk tangan kawan-kawannya. Acara puncak reuni ini juga dimeriahkan grup Anafre Singer, Yospan, goyang Maumere, goyang sayang, pelepasan balon dan berbagai macam permainan.

Ketua Panitia Erik Wali mengatakan, kita datang kesini mengingat memori kita dimasa-masa dulu saat berseragam merah putih, biru putih dan abu-abu putih. Dirinya pun mengucapkan terimakasih buat kawan-kawan yang telah memberikan bantuan baik materi dan tenaga untuk menyukseskan reuni ini.

“Kita anak-anak 89 lengkap sudah dan sah telah melakukan reuni disini, setelah melakukan reuni didaerah lain. Sekolah disini lulus disini dan bereuni disini itu sesuatu sekali,”ujarnya.

Ia pun mengucapkan terimakasih kepada semua perserta reuni yang datang dari berbagai Kota di Indonesia yang telah kembali pulang. “Setelah reuni usai, mari kita kembali kerumah masing-masing, tetaplah menabur kasih dan kebaikan kepada sesama. Mari kita membanguan Indonesia dengan kemampuan kita masing-masing dalam kebersamaan dan keberagaman,”ujar Erik Wali.