SORONG,-Kota Sorong menduduki peringkat kedua Inflasi di Indonesia sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,46 persen.
Dalam rilisnya di Kantor BPS, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (3/9), Kepala Kantor BPS Kota Sorong, Nurhaida Sirun didampingi Kasi Statistik Distribusi, Nur Hadianta Tri Widada menjelaskan bahwa Kota Sorong untuk bulan Agustus menempati peringkat kedua secara nasional. Dimana tercatat ada 30 Kota mengalami inflasi dan 52 Kota mengalami deflasi.
Adapun lima besar komoditi yang mempengaruhi inflasi adalah Daging ayam ras yang mencapai 0,77 persen, kangkung 0,09 persen, Rokok kretek 0,06 persen, ekor kuning 0,03 persen dan daun singkong 0,03 persen.
Sedangkan lima besar komoditi dengan andil deflasi adalah angkutan udara -0,18 persen, bawang merah -0,12 persen, tomat sayur -0,11 persen, cabe rawit dan bawang putih masing-masing -0,06 persen.
Menurut Nur, kenaikan harga daging ayam yang mencapai 0,77 persen disebabkan musim angin sehingga stok ikan laut yang minim dan cenderung mahal sehingga konsumsi masyarakat beralih ke daging ayam. Sehingga semakin meningkatnya permintaan sebanding dengan harga maupun bobot dari daging ayam di pasaran.
Ditambahkan oleh Nur, bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan inflasi di Bulan Agustus yaitu ketersediaan stok barang yang masih tergantung dari luar Sorong, pengaruh cuaca atau iklim dan kebijakan nasional.
Nurhaida berharap data yang diperoleh oleh BPS dapat dipergunakan oleh pemerintah Kota Sorong untuk mengambil sejumlah kebijakan untuk warga masyarakat Kota Sorong.*