JAYAPURA,- Pemerintah Provinsi Papua melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Papua, Noak Kapisa menyatakan, iven festival budaya yang digelar di sejumlah kabupaten selayaknya berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.
"Tujuan festival tentu bukan hanya untuk melestarikan budaya dan meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi dampak ekonominya kepada masyarakat setempat juga harus ada sesuai dengan visi misi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera,” kata Noak saat memberikan sambutan pada pembukaan Festival Munara Mampasi di Kabupaten Biak Numfor, Kamis (23/8) lalu.
Seperti diketahui selain festival munara mampasi juga ada festival lembah baliem di Kabupaten Jayawijaya, festival humboldt di kota jayapura, festival danau sentani di kabupaten jayapura, festival komoro di mimika dan festival asmat di kabupaten asmat yang rutin digelar tiap tahunnya.
Khusus festival munara mampasi, Noak menuturkan, Kabupaten Biak Numfor salah satu daerah dengan objek pariwisata yang sangat indah. Oleh karena itu, pemerintah setempat harus konsisten mengadakan event setiap tahunnya dan harus dipublikasikan kepada semua pihak, karena, Biak juga menjadi skala prioritas pariwisata Indonesia kedepan.
““Festival Munara Wampasi ini salah satu event terbaik yang dimiliki Papua. Atraksi yang ditampilkannya sangat beragam. Kami juga ucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah konsisten dan terus menerus mendukung acara festival budaya di Papua," pujinya
Lanjut kata Noak, pariwisata di Biak tidak kalah dengan Raja Ampat, Papua Barat.
“Kita punya keunggulan ada di pulau Padaido, namun, stakeholder setempat harus membantu pemerintah untuk menata objek wisata di pulau padaido tersebut,”sebutnya.
Festival Biak Munara Wampasi 2018 digelar di lima venue. Ada di Biak Kota, Kepulauan Padaido, Hotel Asana, Lapangan Cenderawasih, juga Kampung Samber atau Binyeri. Sebagai pemanasan, Lomba Memancing, Workshop Fotografer, Pameran Ekonomi Kreatif, dan Hiburan.*