Menteri BUMN Apresiasi Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang

Menteri BUMN, Rini M Soemarno melakukan tatap muka dengan tim ekspedisi relawan Papua Terang di Jayapura, Jumat (24/8)/Andi Riri

JAYAPURA, - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno memberikan apresiasi kepada Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang yang telah membantu PLN dalam rangka mewujudkan Papua Terang.

Dalam pertemuan dengan tim relawan ekspedisi Papua Terang, Gardu Induk (GI) Skyline, Kota Jayapura, Jumat (24/8), Menteri Rini menyampaikan keterlibatan tim relawan ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen nyata mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, bagi perbaikan kelistrikan di tanah air khususnya di Papua dan kemajuan bangsa.

"Terima kasih telah bergabung dan semoga program ini bisa mencapai target yang telah ditetapkan,"ucapnya.

Tim relawan ekspedisi Papua Terang terdiri dari mahasiswa/i  yang secara sukarela bergabung untuk melakukan survei ke pelosok-pelosok Desa di Papua dalam rangka penyediaan data survei. Hasil survei tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan bagi  perbaikan kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Puluhan mahasiswa yang ikut dalam Ekspedisi Papua Terang ini berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Universitas Cenderawasih.

Dalam pelaksanaanya, Program Ekspedisi Papua Terang dibagi dalam dua gelombang dan disebar ke lima posko dilakukan yaitu posko Nabire (jumlah relawan 64 orang), posko Merauke (jumlah relawan 45 orang), posko Jayapura (jumlah relawan 48 orang), posko Timika (jumlah relawan 31 orang) dan posko Wamena (jumlah relawan 41 orang)

PLN mencatat, dalam gelombang pertama di Bulan Agustus, tim survei sudah berhasil melakukan survei di 419 desa, di mana 176 desa merupakan desa target survei dan 243 desa merupakan desa tambahan yang turut di-survei oleh tim.

Relawan Senang

Laila Fitriani, salah satu relawan mengaku sangat senang bisa bergabung dalam tim ekspedisi ini. Meski harus menghadapi berbagai tantangan di lapangan, baik karena medan yang sulit (daerah pegunungan) dan cuaca yang berubah ubah tidak menyurutkan semangat Laila dan empat relawan lainnya (3 mahasiswa dan 2 petugas PLN) untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Papua yang tinggal di pelosok kampung serta menjalankan survei yang mencakup survei data desa, survei potensi energi baru dan terbarukan, serta survei pembangunan sistem kelistrikan desa.

Lulusan ITB 2018 ini ditugaskan di distrik Oksibil dan Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Selama hampir satu bulan kami ditugaskan disana, untuk kesana harus naik pesawat terbang (dari Jayapura). Kedatangan kami disambut antusias oleh warga setempat. Kami turun dari pesawat mereka langsung mengalungkan tas noken. Bagi kami ini satu hal yang luarbiasa yang membuat kami bahagia,"ungkap Laila kepada pers di sela sela pertemuan.

Dia pun menceritakan bagaimana beratnya ketika harus menempuh perjalanan naik turun gunung menuju satu kampung di distrik Borme dengan berjalan kaki selama empat jam, karena tidak ada kendaraan.

"Itu kami pergi panas panasan, pulangnya hujan hujanan. Lelah iya, tapi disambut warga kampung dengan gembira, itu luarbiasa,"ungkapnya lagi.

Laila yang merupakan tim TB 101 Jayapura ini mengaku tidak akan pernah lupa dengan perkataan seorang pendeta bernama Josep yang selalu mendampingi timnya, memimpin doa saat hendak memulai aktivitas maupun sesudahnya.

"Saya ingat omongan pendeta Josep kala itu yang menyatakan, kami sudah terang dengan adanya injil, dan kami juga butuh terang dengan adanya listrik," ujar Laila menirukan perkataan pendeta Josep.

Laila dan timnya menyurvey setiap rumah untuk kemudian melakukan perencanaan, termasuk melihat potensinya apakah harus menggunakan tenaga mikrohidro, tenaga surya atau lainnya.

Selain mengagendakan pertemuan dengan tim ekspedisi relawan Papua Terang yang telah rampung melaksanakan tugasnya selama satu bulan, di tempat yang sama, Menteri Rini juga secara simbolis meresmikan pengoperasioan tiga infrastruktur kelistrikan yang merupakamn sistem 150 kiloVolt(kV) yang terdiri dari Gardu Induk (GI) 150 kV Jayapura, dan Holtekamp serta Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Holtekamp - Jayapura milik PT PLN(Persero). Selain itu juga dilakukan Penandatanganan MoU antara PLN dan LAPAN disaksikan Menteri BUMN, serta penyerahan bantuan pendidikan PLN untuk Universitas Cenderawasih.*