SENTANI,– Petugas Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura menemukan cacing hati pada hewan yang di kurbankan pada hari raya Idul Adha, Rabu (22/8).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, drh. Adorsina Lompere mengungkapkan, temuan ini terjadi setelah pihaknya melakukan monitoring di 40 masjid yang melakukan penyembelihan hewan kurban.
“Dari hasil monitoring kami di 40 masjid yang tersebar di Kabupaten Jayapura, kami menemukan 20 ekor hewan kurban yang positif memiliki cacing hati,” kata drh. Adorsina Lompere kepada pers saat ditemui di kantornya, Kamis (23/8) siang.
Atas temuan itu, dinas merekomendasikan panitia kurban untuk tidak memberikan hati kurban yang terdeteksi cacing hati tersebut kepada para penerima daging kurban.
“Kita rekomendasikan supaya tidak dibagikan bagi masyarakat, karena daging tersebut tidak layak. Sementara untuk daging organ lainnya masih bisa diberikan dan layak di konsumsi,” ujarnya.
Menurut drh. Adorsina Lompere, penyebab adanya cacing hati pada hewan kurban karena kebiasaan hewan kurban hidup di rawa-rawa dan memakan siput yang menempel pada rumput, sehingga siput itu terus berkembang pada hati hewan kurban tersebut.
“Hewan kurban ini banyak yang liar dan tidak dipelihara dengan baik, sehingga makanan nya tidak di kontrol. Selain itu tidak pernah diberikan pengoobatan, ini yang menyebabkan cacing hati itu berkembang,” jelasnya.
Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan rutin mengontrol hewan-hewan yang ada di Kabupaten Jayapura, sehingga tidak lagi terjadi seperti saat ini.
“Kita akan rutin mengontrol, atau paling tidak 3 bulan sebelum hari raya kita sudah berikan obat cacing, sehingga tidak lagi ditemukan seperti ini,” tuturnya. *