JAYAPURA,-Saat pengumuman kelulusan Bintara Polri di Aula Elsama Numberi SPN Polda Papua, beberapa hari lalu, ada sebuah kisah menarik dari salah satu calon siswa yang namanya tertera dalam daftar calon yang lulus, usai tes penentuan tahap akhir (Pantokhir) Tingkat Nasional.
Kisah kelulusan Muhammad Himawan Joko Prasojo (20) telah mematahkan anggapan miring kebanyakan orang yang menilai penerimaan anggota Polri harus mengeluarkan modal yang tidak sedikit.
Kegembiraan tentu saja terpancar di wajah Himawan. Dia seolah tak percaya bisa lulus di Bintara Polri setelah beberapa kali usaha dan dibayangi kegagalan gugur di pantokhir, namun dia tidak menyerah untk mencoba kembali untuk yang ketiga kalinya dan akhirnya membuahkan hasil.
“Alhamdulillah bisa lulus. Ini berkat semua pihak dan saya mengucapkan terimakasih kepada Kepolisian khususnya Polda Papua," ujar Himawan.
Terdengar biasa saja, namun latar belakangnya punya banyak cerita menarik yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.
Orang tua Himawan yang bernama Suradi adalah seorang penjual mie ayam. Suradi begitu terharu setelah mendengar anaknya dinyatakan lulus tanpa menggunakan uang sama sekali, awalnya ia tidak percaya kalau mau jadi anggota polisi itu tidak bayar, dan tidak di pungut biaya sepersen pun seperti kata orang-orang.
"Kata orang-orang, masuk polisi harus mempunyai uang banyak agar bisa jadi anggota, tapi ternyata salah pemahaman dari masyarakat," kata Suradi.
Saya sebagai orang tua hanya bisa mendoakan dan memberi semangat, karna kalau untuk materi kami masih kekurangan, namun berkat tekat, doa dan kerja keras, “Alhamdulilah apa yang dicita citakan anak saya akhirnya terwujud. Terimakasih kepada kepolisian yang sudah menerimakan anak saya. Saya mau ucapkan terimakasih namun ke siapa saya bingung. Jujur saya tidak menyangka,” kata Suradi.
Dia berharap, dengan anaknya diterima menjadi polisi, nantinya bisa mengabdi untuk negara.
“Tentu dengan ini keluarga senang. Dia anak yang rajin memang. Itu anak kedua saya dari empat bersaudara,” ungkapnya.
"Saya ingin berjuang terus wujudkan cita cita,”sambung Himawan.
Ibunya yang bernama Tuni, mengaku sangat bersyukur anaknya bisa lulus menjadi sebagai siswa Bintara Polri, walaupun sebenarnya ia masih tidak menyangka.
“Alhamdulilah, pokoknya luar biasa tak menyangka. Kalau ikut Bintara Polri adalah keinginan dia sejak dari SMP. Saya mendukung saja cita cita dia,” ujar Ibu Tuni.*