SORONG,- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh melakukan kunjungan ke Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (2/3). Kedatangan Surya Paloh tersebut usai setelah mengisi kampanye Gubernur Papua di Jayapura.
Kedatangan Surya Paloh di Bandara DEO Kota Sorong disambut ratusan kader, konstituen dan simpatisan untuk kemudian menghadiri konsolidasi Partai di hotel JE Meridien yang berada tepat di depan Bandara DEO.
Euforia kader, simpatisan dan konstituen tersebut ternyata mendapat teguran keras oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Sorong.
Ketua Panwaslu Kota Sorong, James Kastanya didampingi Ketua bidang hukum, Bram Sagrim, mengatakan bahwa kegiatan penyambutan Ketua Umum dan konsolidasi partai di Kota Sorong dinilai melanggar UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan.
“Sesuai dengan UU nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu dan Surat KPU nomor 276 dan 216 itu jelas bahwa dilarang keras untuk partai politik melakukan fungsi kegiatan melibatkan seluruh kader dan pendukung dengan menggunakan atribut partai, kenderaan dan segala macam atribut partai,”ujar James.
Menurutnya, yang diizinkan oleh pelaksanaan Undang-Undang adalah fungsi sosialisasi dan konsolidasi partai di kantor masing-masing untuk menyebut nomor, gambar dan bendera dari partai tersebut.
“Kita tidak mau tahu kalau ini mau dibilang kegiatan internal partai atau apa lah itu, tapi kalau menggunakan gedung yang melibatkan banyak orang dan menggunakan kaus partai dan bendera di jalan raya itu sudah dikatakan kampanye, dan itu melanggar UU nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu. Kami juga baru menerima surat pemberitahuan pelaksanaan kegiatan Konsolidasi dari partai NasDem setelah Ketum Surya Paloh tiba di Sorong," sesal James.
Sementara Wakil ketua DPD Partai Nasdem Kota Sorong, Derek Fredrik Wamea, mengakui bahwa ada kesalah pahaman antara pengurus dan Panwaslu dalam pelaksanaan kegiatan konsolidasi tersebut.
“Memang tadi hanya masalah miss komunikasi saja, sehingga surat dari partai terlambat masuk ke Panwaslu kota Sorong, namun kami sudah klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf, namun Panwas tetap menyampaikan rambu-rambu supaya itu tidak kami langgar dan itu sudah kami pahami,” terang Derek Wamea.
Surya Paloh sendiri dalam kesempatan wawancara menyatakan bahwa kedatangannya ke Sorong guna melakukan penguatan atau konsolidasi dengan kader, konstituen dan simpatisan guna persiapan di tahun politik khususnya menjelang Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
Kedatangan bos dari stasiun TV swasta itu menyita perhatian warga masyarakat karena menggunakan pesawat pribadi bertuliskan Jokowi For Presiden. [Ola]