WARTAPLUS - Setiap pemilik pasti ingin mobilnya selalu dalam keadaan sempurna. Namun terkadang, ada hal-hal yang luput dari perhatian, sehingga kondisi mobil berkurang kualitasnya.
Salah satu contohnya adalah korosi atau karat. Umumnya, hal ini terjadi pada kendaraan yang sudah berusia lawas. Korosi terjadi ketika bodi mobil yang terbuat dari logam terpapar senyawa air garam, yang biasanya berasal dari laut.
Jika mobil sudah terserang korosi, maka proses perbaikannya tidak mudah. Hal itu diungkapkan Marketing Manager Protera Paint Protection, Hendrik Susilo, saat ditemui di pameran GIIAS 2018, Minggu 5 Agustus 2018.
“Karat itu ibarat kanker pada manusia. Kalau diperbaiki di satu sisi, maka akan muncul di sisi lain. Perbaikannya susah,” ujarnya.
Hendrik menjelaskan, munculnya karat biasanya karena mobil terpapar oleh air laut. Tapi, menjauhkan mobil dari area pesisir pantai juga bukan jaminan.
“Kalau sering ke daerah utara (pantai), itu kan Jakarta Utara lebih dekat ke laut, biasanya airnya asin. Tapi, cuma kena hawa air asin pun bisa jadi terkena karat,” jelasnya.
Soal mobil yang telah dilapisi antikarat bawaan pabrik, Hendrik menganalogikannya dengan smartphone.
“Sama kayak handphone, walaupun sudah Gorilla Glass, tapi teknologi canggih tetap saja bisa baret,” tuturnya.