JAYAPURA,—Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua bulan Februari 2018 turun 0,31 Persen
Demikian disampaikan Kepala BPS Papua Simon Sapari dan Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Papua Bambang Ponco Aji, ketika menyampaikan rilis awal bulan di Jayapura, Kamis (1/3).
Bulan Februari 2018, ujarnya, NTP di Provinsi Papua turun 0,31 persen dengan indeks NTP sebesar 92,26. Penurunan terjadi, karena perubahan indeks harga diterima petani (It) lebih kecil dari indeks harga dibayar petani (Ib).
Sedangkan NTP Nasional Februari 2018 sebesar 102,33 atau mengalami penurunan 0,57 persen. NTP Provinsi Papua bulan Februari 2018 menurut Subsektor yaitu, NTP Subsektor Tanaman Pangan 85,98; NTP Subsektor Holtikultura 90,64; NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 100,36; NTP Subsektor Peternakan 98,45 dan NTP Perikanan 98,50. Lebih lanjut, NTP Subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap 103,91 dan NTP Perikanan Budidaya 83,67.
Ia mengatakan, dari 33 Provinsi, tercatat 14 Provinsi mengalami kenaikan NTP dan 19 Provinsi mengalami penurunan NTP. Dimana Riau tercatat mengalami kenaikan tertinggi yaitu 1,16 persen sedangkan Nusa Tenggara Barat tercatat mengalami penurunan terbesar -1,66 persen.
Lanjut kata Simon, inflasi Pedesaan Papua Februari 2018 tercatat mengalami deflasi-0,-01 persen. Secara nasional, tercatat 25 Provinsi mengalami inflasi pedesaan dan 8 Provinsi mengalami deflasi perdesaan.
Menurut dia, inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Sulawesi Utara sebesar 1,73 persen, sedangkan deflasi pedesaan terbesar terjadi di Papua Barat sebesar -0,51 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Papua Pebruari 2018 tercatat turun sebesar 0,35 persen. [Riri]