JAYAPURA,-Tim seleksi (timsel) Kabupaten Puncak diminta lebih selektif pada pemilihan anggota KPU dan Panwas Kabupten Puncak yang saat ini sementata berlangusng. Ini dikatakan Yomi Wom, tokoh pemuda setempat kepada wartawan di Jayapura.
Dia mengungkapkan ada 10 peserta dari 29 peserta diduga adalah tim sukses lawan politik pada Pilkada Kepala Daerah lalu.
"Ada 10 orang itu yang tidak sejalan dengan pemerintahan saat ini. Jika sampai mereka nantinya lolos sebagai komisioner KPU dan Panwas, maka kami khawatirkan akan membuat pemerintahan ini pincang,"kata Yomi, Selasa malam. Ke 10 nama tersebut berinisial PD, MT, NW, NW, SW, TM, AW, GM, DK, OK.
Menurutnya kekhawatiran itu bakan terjadi jika kemudian calon komisioner KPU dan Panwaslu itu mempengaruhi Pilkada Legislatif 2019 mendatang.
"Kalau sampai itu terjadi berarti sudah mencoreng demokrasi kedepan, karena kalau mereka sampai tembus sebagai KPU dan Panwas, maka otomatis dalam pemilihan DPR tidak mungkin anggota DPR yang masuk di parlemen itu sesuai dari suara rakyat. Melaikan akan lahir dari kepentingan politik,"ujarnya.
Parahnya lagi menurut dia, dampak dari hal itu mampu memunculkan konflik horizontal dimasyarakat akibat suara rakyat yang tidak terakomodir.
"Ini bahaya, masyarakat bisa menjadi korban dari hal ini. Konflik harus kita hindari. Dendam politik lalu harus ditiadakan dan memiliki motivasi bersana untuk membangun Kabupaten Puncak yang lebih baik,"ucapnya.
Untuk itu pihaknya mengingatakan pihak Tim seleksi untuk lebih selektif pada proses pemilihan komisioner KPU dan Panwas itu. Dan dengan kemauan yang tinggi untuk pembangunan Kabupaten Puncak yang lebih baik lima tahun kedepan bersama kepala daerah terpilih.
"Saya ingatkan, jangan sampai hal yang buruk terjadi. Karena kalau sampai terjadi konflik, maka mereka (tim seleksi) akan dipersalahkan,"katanya.*