Pemprov Papua Berencana Bantu Gergaji Pohon Untuk Masyarakat Olah Sagu

Proses Pengolahan Sagu yang dikunjungi rombongan Penjabat Gubernur Papua di Kepulauan Meranti/Istimewa

JAYAPURA, – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua berencana memberikan bantuan gergaji pohon bagi masyarakat, guna memaksimalkan pengolahan tanaman sagu diseluruh bumi cenderawasih.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Robert Eddy Purwoko, Jumat (20/7) mengungkapkan, pemberian bantuan peralatan gergaji pohon disamping bertujuan meningkatkan hasil produksi tanaman sagu, tetapi untuk memaksimalkan pertumbuhan home industri di Papua.

“Sebab kalau kita lihat pertumbuhan industri kecil rumahan di Papua biasanya hanya memakai kapak untuk menebang pohon sagu. Makanya kita akan mulai bekali mereka dengan gergaji pohon supaya bisa memudahkan mereka dalam melakukan pengolahan sagu,” ungkap Robert yang sehari sebelumnya mengunjungi Kabupaten Kepulauan Meranti bersama rombongan Penjabat Gubernur Papua guna melihat proses pengolahan sagu 

Menurut Robert, dari kunjungan ke Kepulauan Meranti, pihaknya menilai masyarakat memperoleh penghasilan yang cukup dari mengolah sagu. Dimana selain mereka miliki lahan tanaman sagu yang dibudidayakan, sebagian besarnya sudah mengolah secara skala industri kecil rumahan.

“Makanya, hal seperti ini yang ingin kita tiru untuk kemudian diterapkan di Papua. Awalnya dengan gergaji pohon dulu, kemudian kita bekali lagi dengan alat pendukung lain supaya mereka bisa kembankan sagu secara baik. Sebab selain bisa untuk  memenuhi kebutuhan karbohidrat sebagai pengganti nasi, sagu juga bisa untuk tingkat ekonomi keluarga,” paparnya

Puji Kreativitas

Robert juga memuji kreativitas masyarakat Kepulauan Meranti yang berhasil mengolah sagu menjadi 369 jenis kuliner. Kendati tidak bisa menandingi Kepulauan Meranti, lanjut dia, Provinsi Papua sebenarnya memiliki cukup banyak makanan olahan dari sagu.

“Namun memang masih kalah banyak dari Kepulauan Meranti. Tapi akan kembali coba kita kembangkan lagi di Papua. Hanya yang utama untuk penuhi kebutuhan keluarga dulu. Intinya kita dorong subsitusi dengan beras dulu sebab karbohidrat dari sagu ini lebih baik dari beras,” terangnya.

Robert menambahkan, sekembalinya ke Jayapura, akan memberi pelatihan bagi masyarakat supaya lebih gemar mengolah sagu menjadi berbagai macam makanan olahan. “Apalagi saat ini sudah ada instruksi Penjabat Gubernur kepada instansi pemerintah, perhotelan dan restoran untuk sajikan kuliner pangan lokal, khususnya sagu”.

“Untuk itu, kedepan bersama instansi terkait kita akan membantu masyarakat untuk bisa mengolah sagu itu secara lebih baik,”sambungnya.*